Sanaa (ANTARA News/AFP) - Tiga prajurit Yaman tewas dalam bentrokan dengan gerilyawan separatis selatan di provinsi Daleh, kata satu sumber dari gerakan itu, Rabu.

Tiga prajurit lain dan tiga gerilyawan cedera dalam bentrokan tersebut, yang terjadi ketika separatis menyerang sebuah pos militer di provinsi Yaman selatan itu selama dua hari terakhir, kata sumber itu kepada AFP.

Sebuah tank, satu kendaraan militer dan sebuah truk minyak hancur dalam pertempuran itu, tambah sumber tersebut.

Dalam insiden terpisah, sejumlah orang bersenjata dari gerakan itu membom rumah gubernur provinsi Daleh dan sebuah pos militer. Gerakan Selatan adalah koalisi kelompok yang menginginkan otonomi lebih luas atau kemerdekaan bagi Yaman bagian selatan.

Selasa, seorang perwira intelijen selamat dalam usaha pembunuhan oleh orang-orang bersenjata di kota Khawbar di wilayah utara provinsi Daleh, kata satu sumber setempat.

Namun, salah satu rekannya tewas dan seorang lagi cedera, kata sumber itu kepada AFP.

Minggu, dua perwira angkatan darat Yaman tewas dalam tembak-menembak dengan separatis di Daleh, yang juga menewaskan dua orang bersenjata dan melukai satu orang, kata kementerian pertahanan.

Gerakan Selatan membantah klaim pemerintah bahwa mereka memiliki hubungan dengan Al-Qaeda, yang dituduh mendalangi serangan mematikan Sabtu terhadap pos intelijen di kota pelabuhan Aden, Yaman bagian selatan, yang menewaskan tujuh personel keamanan dan empat warga sipil.

Yaman Utara dan Yaman Selatan secara resmi bersatu membentuk Republik Yaman pada 1990 namun banyak pihak di wilayah selatan, yang menjadi tempat sebagian besar minyak Yaman, mengatakan bahwa orang utara menggunakan penyatuan itu untuk menguasai sumber-sumber alam dan mendiskriminasi mereka.

Kekerasan di Yaman bagian selatan meningkat dalam beberapa waktu terakhir ini ketika separatis yang memprotes pemerintah Presiden Ali Abdullah Saleh bentrok dengan pasukan keamanan yang menewaskan tiga polisi dan lima pemrotes.

Ketegangan meningkat di Yaman selatan setelah seorang pemrotes tewas ditembak polisi pada 13 Februari. Insiden itu menyulut kerusuhan dimana separatis membakar pertokoan milik orang utara dan berusaha memblokade sebuah jalan utama.

Pihak berwenang melakukan operasi keamanan dan menangkap ratusan orang di provinsi-provinsi selatan.

Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh telah mendesak rakyat Yaman tidak mendengarkan seruan-seruan pemisahan diri, yang katanya sama dengan pengkhianatan.

Negara-negara Barat dan Arab Saudi, tetangga Yaman, khawatir negara itu akan gagal dan Al-Qaeda memanfaatkan kekacauan yang terjadi untuk memperkuat cengkeraman mereka di negara Arab miskin itu dan mengubahnya menjadi tempat peluncuran untuk serangan-serangan lebih lanjut.

Yaman menjadi sorotan dunia ketika sayap regional Al-Qaeda AQAP menyatakan mendalangi serangan bom gagal terhadap pesawat penumpang AS pada Hari Natal.

AQAP menyatakan pada akhir Desember, mereka memberi tersangka warga Nigeria "alat yang secara teknis canggih" dan mengatakan kepada orang-orang AS bahwa serangan lebih lanjut akan dilakukan.

Para analis khawatir bahwa Yaman akan runtuh akibat pemberontakan Syiah di wilayah utara, gerakan separatis di wilayah selatan dan serangan-serangan Al-Qaeda. Negara miskin itu berbatasan dengan Arab Saudi, negara pengekspor minyak terbesar dunia.

Sanaa menyatakan, pasukan Yaman membunuh puluhan anggota Al-Qaeda dalam dua serangan pada Desember.

Kedutaan Besar Inggris di Sanaa juga menjadi sasaran rencana serangan bunuh diri Al-Qaeda yang digagalkan aparat keamanan Yaman pada pertengahan Desember.

Sebuah sel Al-Qaeda yang dihancurkan di Arhab, 35 kilometer sebelah utara ibukota Yaman tersebut, "bertujuan menyusup dan meledakkan sasaran-sasaran yang mencakup Kedutaan Besar Inggris, kepentingan asing dan bangunan pemerintah", menurut sebuah pernyataan yang dipasang di situs 26Sep.net surat kabar kementerian pertahanan.

Selain separatisme, Yaman juga dilanda penculikan warga asing dalam beberapa tahun ini. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010