Jakarta (ANTARA News) - Ganda campuran Tontowi Ahmad/Greysia Polii gagal mengatasi pasangan peringkat satu dunia Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl yang mengalahkan mereka 21-18, 19-21, 21-15 pada putaran kedua Djarum Indonesia Terbuka.

Setelah kehilangan game pertama pada pertandingan yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, pasangan Indonesia bukan unggulan itu merebut game dua untuk memaksakan digelarnya game ketiga.

Tontowi dan Greysia yang baru pertamakali bertemu pasangan juara Singapura Super Series itu, sempat tertinggal 7-14 sebelum memperkecil jarak menjadi 11-14 dan dari 13-18 menjadi 15-18.

Pada kedudukan kritis tersebut, hakim garis memberi putusan yang membuat protes kubu Indonesia. Saat itu hakim garis yang menyatakan shuttlecock hasil pukulan pasangan Denmark unggulan kedua itu masuk sedangkan pasangan Indonesia meyakini pukulan tersebut keluar.

"Keputusan itu mempengaruhi permainan kami. Setelah itu konsentrasi hilang, padahal posisi sedang mengejar," ujar Tontowi usai pertandingan. Sejak keputusan hakim garis itu pasangan Indonesia tidak mampu menambah poin.

Sementara itu pasangan Denmark mengaku puas dengan kemenangan yang diraih dalam waktu 59 menit tersebut.

"Saya sangat dengan kemenaNgan ini karena pasangan Indonesia itu bermain sangat bagus," ujar Thomas Laybourn.

"Ini pertemuan pertama kami dan sulit bagi kami untuk menentukan strategi. Ini adalah pertandingan yang sangat sulit," tambahnya.

Tiga Lolos

Terlepas dari kekalahan Tontori/Greysia, ganda putri meloloskan tiga pasangan ke perempat final turnamen berhadiah 250.000 dolar AS itu.

Pasangan unggulan pertama Nova Widianto/Liliyana Natsir menang atas pasangan Thailand Patipat Chalardchaleam/Savitree Amitapai 21-10, 18-21, 21-11 untuk bertemu pasangan Thailand lainnya, unggulan delapan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam yang menang atas Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing 21-11, 22-24, 21-18.

"Sebenarnya tidak terlalu sulit menghadapi mereka. Pada game pertama kami unggul jauh, tetapi karena sudah tahu kualitas mereka, pada game kedua kami mengendurkan permainan sehingga mereka bisa mengeluarkan permainannya," ujar Nova usai pertandingan.

Soal pasangan Thailand yang akan mereka hadapi di perempat final, Nova mengatakan pasangan unggulan delapan itu adalah pemain yang berpengalaman.

Dua pasangan lainnya yang maju ke babak delapan besar adalah Fran Kurniawan/Pia Zebadiah yang bangkit dari ketertinggalan untuk menang 10-21, 21-19, 21-16 atas unggulan kelima asal Korea Shin Baek Cheol/Lee Hyo Jung, dan Muhammad Rijal/Debby Susanto yang menyisihkan ganda Inggris unggulan keenam Nathan Robertson/Jenny Wallwork 21-12, 21-13.

Sementara itu, pelatih ganda campuran Richard Mainaky mengaku cukup puas dengan hasil yang telah dicapai para pemain asuhannya.

"Mereka mampu menunjukkan apa yang saya harapkan dari hasil latihan keras mereka selama ini," kata Richard lalu menyebutkan dalam sepekan mereka sempat berlatih hingga malam hari.

Pada kesempatan tersebut, Richard juga menyempatkan diri meminta maaf atas sikapnya yang menghampiri hakim garis saat protes atas keputusan yang membuat pasangan Tontowi/Greysia tertinggal 15-19 pada game ketiga.

"Saya minta maaf kepada hakim garis tersebut. Tetapi apa yang saya lakukan semata-mata untuk membela pemain saya," kata Richard yang menyesali tindakannya.

(T.F005/T009/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010