Sukabumi (ANTARA News) - Anggota Komisi VIII DPR RI, Ingrid Kansil, menyarankan agar lembaga pemasyarakatan bagi anak dipisahkan dari lembaga pemasyarakatan untuk orang dewasa sehingga psikologis anak tidak terganggu.

"Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nyomplong ini cukup memprihatinkan karena anak-anak digabungkan dengan orang dewasa," kata artis yang pernah membintangi sinetron "Safa dan Marwah" ini usai kunjungan kerja ke LP Nyomplong Kelas IIB Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis.

Di LP Nyomplong, dari 659 penghuni LP, baik tahanan maupun narapidana, 31 orang diantaranya merupakan anak berusia dibawah 17 tahun. Kamar mereka digabungkan dengan kamar orang dewasa.

Ingrid yang masih menggeluti film sinetron itu mengatakan, seharusnya anak-anak yang menjalani hukuman karena terkena kasus memiliki Lembaga Pemasyarakatan (LP) khusus anak, sehingga tidak mengganggu psikologisnya.

"Bila digabungkan dengan orang dewasa, maka mereka akan tertekan. Ini kurang baik bagi psikisnya," ujarnya seraya mengatakan perlu adanya pemeriksaan tentang psikologis anak di LP ini.

Oleh karena itu, pihaknya akan mendorong Kementrian Hukum dan HAM untuk segera menyelesaikan pembangunan LP Warungkiara, Kabupaten Sukabumi yang hingga kini belum rampung.

"Pembangunannya baru mencapai 30 persen. Mudah-mudahan pada 2011 nanti, pembangunannya telah rampung. Sehingga, anak-anak tidak dicampur dengan orang dewasa," katanya.

Kepala LP Nyomplong Kelas IIB Kota Sukabumi, Suprapto, mengatakan, penggabungan anak-anak dengan orang dewasa lantaran kapasitas LP sudah melebihi dari seharusnya atau `over load`.

"Kami tidak bisa berbuat banyak karena LP Nyomplong sudah melebihi kapasitas. Seharusnya penghuni LP hanya mencapai 300 hingga 400 orang, namun dalam kenyataannya mencapai 659 orang," katanya.

Ia berharap agar pembangunan LP di Warungkiara yang sudah memakan waktu bertahun-tahun segera diselesaikan, sehingga pada 2011 nanti para penghuni LP sudah bisa dipindahkan ke tempat yang lebih layak.

"Tahap pembangunan LP warungkiara sudah mencapai 30 persen. Mudah-mudahan, pada akhir 2010 ini bisa mencapai 60 persen," ucapnya.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010