Denpasar (ANTARA News) - Aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Ketapan, Banyuwangi, Jawa Timur ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, meningkat sebesar 60% terkait hari liburan panjang anak-anak sekolah.

"Peningkatan yang cukup signifikan itu terjadi pada dua sisi, dapat diatasi dengan baik, tanpa menimbulkan atrian," kata Manager Operasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Gilimanuk, Ospar Silaban, ketika dihubungi ANTARA News dari Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, arus wisatawan domestik dari Jawa menuju Bali semakin padat namun tidak sampai menimbulkan kemacetan.

Sebelum pintu keluar dermaga pelabuhan Gilimanuk, memang sempat terjadi antrean kendaraan sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas gabungan setempat.

Ospar Silaban mencontohkan, bus yang datang dari Jawa setiap harinya rata-rata 200 buah, sejak liburan panjang meningkat menjadi 375 bus.

Demikian pula berbagai jenis kendaraan pribadi maupun sepeda motor terjadi peningkatan yang cukup signifikan.

AKP Suartha, kepala KP3 Gilimanuk menyebutkan, setiap penumpang yang tidak dapat menunjukkan identitas, akan dilarang masuk ke wilayah Bali melalui pelabuhan di ujung barat Pulau Dewata itu.

"Begitu juga dengan kendaraan bermotor yang tanpa surat-surat yang jelas, tidak dibenarkan masuk Bali. Bahkan bila perlu, akan langsung diproses," katanya.

Sehubungan dengan arus wistawan domestik terkait liburan sekolah yang mulai meningkat, Suartha mengaku bahwa pihaknya cukup sibuk melakukan pemeriksaan atas kendaraan dan penumpangnya.

Menurut dia, pemeriksaan yang dilakukan petugas gabungan tidak hanya menyangkut identitas orang dan kendaraan semata, namun juga mengenai barang-barang yang mereka bawa masuk ke Bali.

"Kami juga harus memeriksa barang-barang, sehingga tidak ada benda yang dapat membahayakan bisa lolos masuk begitu saja," kata Suartha.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010