Petenis terkenal dunia kelahiran Amerika-Afrika, Serena dan Venus Williams serta James Blake, sama-sama mengatakan mereka amat takjub dengan prospek yang dimiliki presiden berkulit hitam itu, demikian diwartakan Reuters.
"Ini merupakan momen amat menakjubkan dalam sejarah Amerika," kata Serena, Selasa, beberapa jam sebelum acara pelantikan itu diadakan di Washington.
"Pagi ini saya menyaksikan siaran televisi sebelum berangkat ke lapangan. Saya melihat lengan saya dan merasakan ada getaran halus," katanya.
Venus menambahkan, "Saya kira saya takjub dan bergetar karena di Amerika ada presiden berkulit hitam."
"Kami memiliki sejarah panjang di Amerika tentang...rasial di jaman lalu. Orang tua saya tumbuh di selatan dan hal itu terjadi di sana. Jadi senang rasanya melihat kenyataan ini," ujarnya.
Blake mengatakan, ia amat mengharapkan ada perubahan besar dari Obama.
"Saya berharap ada hal signifikan pada banyak orang di Amerika. Kami saat ini amat mendambakan hal yang amat bersejarah," katanya.
"Kami mendambakan perubahan positif di Amerika. Kami dalam situasi yang kurang ideal di negara kami. Saya kira bila ada orang yang akan melakukan pekerjaan seperti itu dan dapat menanggung tekanan sebagai presiden, dia itu adalah Barack Obama," katanya.
Keluarga Venus tidak ada yang melakukan pemilihan presiden AS karena masalah kepercayaan mereka. Kedua petenis berkulit hitam itu memiliki kepercayaan Jehovah yang tidak diijinkan ikut pemilihan umum.
"Saya mencoba netral dalam politik dan tidak terlibat dalam masalah dunia," kata Serena.
"Rasanya amat mudah bagi saya karena saya dilahirkan dan pengikut Saksi Jehovah, tetapi karena saya hitam, menyaksikan apa yang terjadi sekarang, maka saya akan buta bila tidak tertarik atau saya akan tergeletak bila tidak suka dengan apa yang sedang terjadi."
Walaupun mereka bukan merupakan orang Amerika-Afrika pertama yang sukses dalam cabang tenis, Williams bersaudara tetap merupakan keluarga yang amat behasil setelah keduanya memenangi total 16 gelar grand slam tunggal putri.(*)
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009
