Kediri (ANTARA News) - Penjarahan dan suara tembakan peringatan yang dilepaskan polisi mewarnai unjuk rasa di lokasi perkebunan di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis.

Suara tembakan peringatan itu terdengar sangat jelas dan dilepaskan puluhan kali. Sementara penjarahan bunga cengkih oleh warga menyisakan ceceran bunga cengkih di jalan.

Namun, polisi tidak berhasil menangkap warga yang menjarah bunga cengkih itu. Dua orang yang diketahui sedang beraksi, langsung melarikan diri. Polisi hanya menemukan bunga cengkih yang tercecer di jalan.

"Kami menemukan sedikitnya empat karung bunga cengkih yang baru dipetik dan berada di rumah warga," kata Kepala Polsek Ngancar AKP I H Joedo, di lokasi kejadian.

Selain tercecer di jalan, cengkih-cengkih itu juga sebagian ditaruh di dalam rumah warga. Polisi langsung menahan Susanto (31), warga Dusun Sumberpetung, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, untuk di bawa ke Mapolres Kediri.

Susanto sempat menolak di bawa petugas. Ia berdalih, barang itu bukan miliknya, sehingga ia tidak mau di bawa petugas.

Namun, upaya penolakanya tidak membuahkan hasil. Petugas langsung membawanya, lengkap dengan barang bukti.

Istri Susanto, Sugianti (27) protes dengan penangkapan suaminya. Ia mengaku tidak mengetahui bunga cengkih yang ada di dalam rumahnya dipetik siapa.

"Saya dan suami sedang bekerja. Kami tidak tahu barang itu milik siapa," ucap Sugianti.

Ia mengaku akan menuntut petugas, jika terjadi sesuatu dengan suaminya.

Hingga kini, polisi masih berjaga di lokasi unjuk rasa masalah hak kelola lahan itu. Mereka membersihkan jalan yang dipenuhi dengan potongan kayu cengkih.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010