Pangkalpinang (ANTARA News) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Bahar Buasan, meminta masyarakat melihat kenaikkan tarif dasar listrik (TDL) secara positif sehingga bisa menjadi pemicu untuk meningkatkan taraf hidup.

"Lihat kenaikkan TDL sebesar 10 persen ini secara "positif tingking" bawah kenaikkan ini dijadikan pemicu untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, dalam artian penghasilan yang harus ditingkatkan untuk mengimbanginya," katanya di Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung (Babel), Jumat.

Ia meminta masyarakat jangan mengasumsikan kenaikkan TDL ini identik dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) ini tergantung dari kesiapan dunia usaha dan menggunakan listrik secara efesien.

"Kami juga mengimbau kepada para pengusaha jangan memanfaatkan situasi kenaikkan TDL ini untuk melonjakkan harga sembako sehingga masyarakat menjadi susah," ujarnya.

Ia mengharapkan, dengan kenaikkan TDL ini dapat meningkatkan pelayanan pihak PLN dan kondisi listrik di Babel tidak lagi terjadi pemadaman bergilir karena ini mempengaruhi berbagai sektor yang terkait dengan arus listrik.

"Ada satu prinsip yang harus diterapkan bukan biaya yang harus dikecilkan tetapi penghasilan yang harus ditingkatkan, sehingga kenaikkan TDL tidak begitu terasa dampaknya," ujarnya.

Justeru itu, jadikan kenaikkan TDL ini untuk merangsang masyarakat mendapatkan penghasilan lebih tinggi dan pemerintah diharapkan untuk mengawasi pergerakan harga sembako di pasar.

"Kami sudah menyampaikan kepada pemerintah daerah untuk mengawasi pergerakan harga sembako di pasar agar tidak menaikkan harga seiring naikknya TDL," ujarnya.

Ia juga mengatakan, pada 7 Juli 2010 akan menggadakan pertemuan dengan berbagai unsur masyarakat di Babel untuk menampung aspirasi masyarakat terkait dengan kenaikkan TDL ini.

"Ini penting sebagai tolok ukur sejauhmana reaksi masyarakat pascakenaikkan TDL dan melakukan langkah-langkah antisipasi," katanya .(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010