Singkawang (ANTARA News) - Dua tersangka  penjambretan, Suryadi (19) dan Yudas (19), tewas setelah terjatuh dari motor saat dikejar korban mereka di Jalan Pahlawan, Kota Singkawang, Selasa dini hari.

Suryadi yang merupakan warga Roban, Singkawang Tengah, meninggal di tempat kejadian sedangkan Yudas warga Bokmakong, Singkawang Selatan, meninggal di Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang.

Wartawan ANTARA dari Singkawang melaporkan mayat Suryadi langsung dibawa oleh keluarga ke rumah duka sedangkan mayat Yudas baru diambil oleh keluarganya sekitar pukul 03.00 WIB, atau dua jam setelah kejadian.

Kedua pelaku penjambretan itu meninggal setelah berusaha lari dari kejaran korban mereka, Heti Nurhati (18) warga Jalan Jendral Sudirman dan Meri (19) warga Jalan Veteran.

Heti mengatakan, sebelum peristiwa naas itu dia bersama temannya menikmati suasana malam Kota Singkawang dengan berkendara sepeda motor.  Saat melintas  di Jalan Jenderal Sudirman, depan kantor PLN Singkawang, dua tersangka yang membuntuti dengan sepeda motor beraksi.

Yudas,  menyambar tas kecil yang diselempangkan di tubuh Heti. "Saya langsung mengejar pelaku yang tancap gas menuju arah Jalan Pahlawan," katanya.

Sambil mengejar pelaku, kedua perempuan itu berteriak meminta tolong dan membuat para pelaku ketakutan.

"Saya terus berusaha menempel motor pelaku dari belakang," kata Heti saat ditemui di rumah sakit.

Saat motor Heti mendekat, Yudas langsung menendang motor korban namun Suryadi yang membawa motor jadi kehilangan kendali. Akibatnya, motor tersangka jatuh di aspal. Korban juga tidak dapat mengendalikan motornya dan jatuh tak jauh dari motor pelaku.

Kedua perempuan muda yang masih berstatus mahasiswi itu selamat meski harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Kelas Tiga Singkawang. Heti yang mengendarai motor, mengalami luka memar pada bagian wajah dan tubuhnya. Sedangkan Meri yang dibonceng mengalami luka di bagian wajah.

Seorang petugas kepolisian menyatakan telah mengamankan dua motor sebagai barang bukti dan sebuah tas milik korban. (ANT/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010