Jakarta (ANTARA News) - Peneliti survei dari Konsultan Citra Indonesia (KCI), Barkah Pattimahu mempertanyakan prediksi Fox Indonesiayang mengutip hasil survei LSI Syaiful Muzani itu tentang hitung cepat (quick qount) hasil Pemilukada Provinsi Bengkulu, akhir pekan lalu.

Dalam keterangan tertulinya di Jakarta, Selasa, Barkah mengharapkan bahwa berkaitan prediksinya yang tidak akurat, maka ada baiknya Fox Indonesia, termasuk LSI Syaiful yang memasok data hasil survei, Sabtu (3/7) lalu itu diberi "kartu kuning".

"Ini penting dilakukan dalam rangka menjaga akurasi dan kredibilitas lembaga survei. Kalau setiap orang boleh asal-asalan melaunching hasil survei walaupun hasilnya tidak akurat, nanti lama-lama publik tak percaya lagi survei," jelas Barkah yang juga direktur KCI itu.

Sebelumnya, pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Bengkulu yang berlangsung Sabtu telah memunculkan nama Agusrin M Najamuddin– Junaidi Hamzah sebagai pemenangnya.

Versi quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Agusrin meraih suara 30,60 persen mengungguli empat pasangan lainnya, yaitu, Imron Rosyadi-Rosian mengantongi suara 24,84 persen disusul Sudirman Ali-Hamdani 20,64 persen, sedang Rosihan Arsyad-Irawan memperoleh 15,76 persen dan Sudoto-Ibrahim Saragih 8,15 persen persen.

Adapun quick count versi Lembaga Survei Indonesia (LSI) Syaiful Muzani, dari data yang masuk 99,76 persen, pasangan Agusrin unggul dengan 31,81 persen, pasangan Imron 24,65 persen, pasangan Sudirman 20,40 persen, pasangan Sudoto 9,11 persen dan pasangan Rosihan 14,03 persen.

"Kalau dari data hasil quick count, LSI kita memang tak jauh beda dengan LSI Denny JA. Kurang lebih sama lah” ujar peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi.(*)
(Ant/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010