Lebak (ANTARA News) - Sejumlah petani padi di berbagai sentra beras di Kabupaten Lebak mulai minggu ketiga Juli sampai awal Agustus panen raya dari hasil musim tanam kedua 2010.

Kepala Bidang Produksi Pangan dan Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar, Kamis mengatakan, dari hasil tanam 47.760 hektare ditargertkan produksi gabah sebanyak 429.169 ton dan padi gogo 35.228 ton gabah kering pungut (GKP).

Dengan tibanya panen raya tersebut tentu ketersedian pangan di Kabupaten Lebak melimpah dan aman diprediksi hingga 2011. Panen raya 2010, diprediksikan surplus di atas 20 persen dari jumlah 429.169 ton GKP.

Hal ini dikarenakan terdapat diantaranya program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) dengan mengembangkan varietas inpari di Kecamatan Cibadak.

Menurut dia, setiap musim panen produksi gabah selalu meningkat karena adanya berbagai program bantuan pertanian dari pemerintah baik pembenahan manajemen petani maupun pelatihan sumber daya manusia (SDM) dengan sekolah lapang.

Bantuan tersebut berupa traktor, pupuk, penguatan modal, benih, dan pembangunan sarana irigasi.

Selain itu juga digulirkan program pengembangan usaha agribisnis pedesaan (PUAP) sehingga produksi padi terus meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi petani.

Saat ini, petani Kabupaten Lebak mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi juga membangun rumah dari hasil padi sawah.

Ia menjelaskan, jumlah sawah di Kabupaten Lebak tercatat seluas 47.760 hektare dan sebagian besar sawah tadah hujan sebanyak 25.486 hektare atau 53 persen. Sedangkan sawah irigasi kategori teknis, semi teknis dan pedesaan sekitar 25.000 hektare.

Namun demikian, pemerintah terus membangun sarana irigasi maupun bantuan pompanisasi untuk peningkatan produksi pangan."Saya optimistis target produksi gabah 429.169 ton atau 5,6 ton GKP per hektare terealisasi," katanya.

Ia menyebutkan, produksi gabah 2009 Kabupaten Lebak surplus sekitar 15 persen atau 74.226 ton (GKP) dari target sasaran yang ditentukan pemerintah daerah. Bahkan produksi gabah mencapai 5,4 ton per hektare dari sebelumnya 4,8 ton GKP per hektare.

Menyinggung serangan hama wereng coklat dan banjir yang melanda sejumlah kecamatan, kata Rahmat, tidak terpengaruh terhadap produksi gabah.

Sebab sawah yang dilanda serangan hama bisa diantisipasi dengan panen lebih awal. "Saya kira serangan hama itu belum meluas dan sifatnya hanya beberapa titik saja," jelasnya.

Alimudin (55), Ketua Kelompok Tani Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku saat ini tanaman padi di wilayahnya sudah panen dari hasil tanam April 2010.
(KR-MSR/A024)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010