Padang (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Rianto mengatakan, para koruptor masih kuat di tengah kuatnya upaya pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini.

Masih kuatnya posisi koruptor merupakan satu permasalahan aktual dalam pemberantasan korupsi di Indonesia, katanya saat menjadi pembicara pada Lokakarya "Peranan Jurnalis Dalam Pemberantasan Korupsi" digelar KPK di Padang, Kamis.

Ia menyebutkan, kuatnya para koruptor ibarat ikan di Danau Semayang dan masuk dalam mafia bidang politik, ekonomi dan penegakan hukum, sedangkan upaya penegakan hukumnya belum banyak berubah.

Kondisi ini diperparah upaya "corruptor fight back" dalam bentuk pengurangan kewenangan KPK, kriminalisasi pimpinan KPK, isu di KPK ada mafia hukum dan banyak yang mengaku bisa mengatur pengawai dan pimpinan KPK.

Sementara itu, dari sisi perlawanan antikorupsi di Indonesia, Bibit menjelaskan, dari peran masyarakat menunjukkan adanya harapan memberantas korupsi masih besar, prilaku korup masih mewarnai kehidupan sehari-hari dan budaya taat pada aturan masih belum baik.

Peran dari LSM, menurut dia, ada yang aktif dan konsisten anti korupsi tapi ada juga yang avonturir atau "mengail di air keruh".

Sedangkan, peran mahasiswa atau aktivis dinilai cukup besar terutama dalam menyampaikan harapan namun belum banyak yang secara langsung melawan korupsi.

Untuk peran media massa, perlu keseimbangan berita antara aspek preventif dan represif dan perlunya memperbanyak penyiarkan fakta dari pada opini terkait pemberantasan korupsi, demikian Bibit Samad Rianto.
(H014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010