Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum (LABH) Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mendesak aparat kepolisian untuk mengusut kasus pembakaran di kantor HMI Cabang Labuhan Batu, Sumatera Utara, pada Kamis dinihari (8/7).

"Kami minta polisi mengusut kasus teror tersebut hingga tuntas. Kami mengecam aksi yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab tersebut," kata Direktur LABH KAHMI, Muhammad Joni, di hubungi dari Jakarta, Jumat.

Ia menduga terbakarnya kantor HMI Cabang Labuhan Batu  itu dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab karena aktivis HMI Cabang Labuhan Batu seringkali menyoroti persoalan perjudian dan prostitusi di kabupaten tersebut.

"Meski para kader HMI seringkali menyoroti masalah judi dan prostitusi, namun tidak sepatutnya melakukan aksi anarkis tersebut. Ini adalah negara hukum," tegas Joni.

Dugaan itu dilontarkan karena pada saat terbakarnya Kantor HMI Cabang Labuhan Batu itu listrik di daerah tersebut tengah padam.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan waktu kepada aparat penegak hukum untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Kami minta kasus ini segera diselesaikan," katanya.

Ia pun mengimbau kepada kader HMI untuk bersabar dan menyerahkan kasus itu kepada penegak hukum.

"Kami akan terus mengawal kasus ini, sehingga kepolisian bisa secepatnya mengungkap dan menangkap pelakunya," katanya.

Sebelumnya, Kantor Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Labuhan Batu, Sumatera Utara, dibakar orang tak dikenal sekitar pukul 03.30 WIB, Kamis dinihari (8/7) .

Saat kejadian, kantor HMI itu dalam keadaan kosong dan tidak ada satu pun barang yang bisa diselamatkan.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010