Jakarta (ANTARA News) - Partai Amanat Nasional (PAN) merangkul partai politik yang gagal memenuhi persyaratan parliamentary threshold pemilu lalu atau parpol non-parlemen untuk mewujudkan gagasan konfederasi.

Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno mengatakan, PAN telah merangkul 17 parpol yang memiliki kesamaan platform dan berada di luar parlemen.

"Dari 17 parpol yang ditawarkan, sebanyak 10 parpol di antaranya telah memberikan sinyal positif untuk mendukung," kata Teguh Juwarno di Gedung Parlemen, di Jakara, Jumat.

Teguh menjelaskan, pimpinan PAN menawarkan dua opsi gagasan pelaksanaan konfederasi partai kepada partai-partai non-parlemen.

Dari dialog tersebut, kata dia, pimpinan partai non-parlemen tampaknya lebih memilih opsi konfederasi murni yakni dilakukan sebelum pelaksanaan Pemilu 2014.

Wakil Ketua Komisi II DPR ini mengakui, pilihankonfederasi murni memiliki kendala cukup sulit dalam penentuan calon anggota legislatif.

Namun dalam dialog antara pimpinan PAN dan pimpinan parpol non-parlemen, kata dia, hal ini menjadi salah satu agenda pembahasan untuk mencari solusi berama.

"Kalau ada perbedaan seperti penentuan caleg, akan dibahas guna mencari solusi bersama," katanya.

Menurut Teguh, PAN menyadari meyakinkan parpol besar yang berada di parlemen soal gagasan konfederasi adalah tantangan sulit, tapi hal itu akan dilakukan PAN.

Pelaksanaan konfederasi, kata dia, bukan sekadar mengakumulasi suara pada pemilu tapi terkait keberadaan parpol ke depan.

Teguh menambahkan, PAN juga akan mengupayakan gagasan konfederasi ini bisa dibahas di DPR dan dimasukkan sebagai klausul pada revisi undang-undang tentang penyelenggaraan pemilu.

(R024/S018/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010