Solo (ANTARA News) - Ketua Dewan Tajwid Front Pembela Islam (FPI) Surakarta, Choirul RS, mengatakan, wacana pembubaran FPI yang ramai di media massa akhir-akhir ini hanya omong kosong karena pihaknya selama ini membantu aparat pemerintah dalam memberantas penyakit masyarakat.

"Selama ini, FPI selalu berusaha membantu pemerintah dan aparat dalam menyingkirkan penyakit masyarakat yang ada di sekitar bangsa Indonesia," kata Choirul di Solo,Jateng, Jumat.

Dia mengatakan, pembubaran seharusnya dilakukan terhadap partai-partai politik yang melakukan kerusuhan pascakegagalan dalam sejumlah pemilihan umum di sejumlah daerah.

"Jika FPI dibubarkan, tidak akan memupuskan semangat anggota FPI dalam menjaga bangsa ini dari penyakit masyarakat," kata dia.

Menurutnya, selama ini kekerasan yang terjadi pada sejumlah aksi FPI karena provokasi oleh pihak tertentu.

"Hingga saat ini banyak pihak yang tidak menginginkan keberadaan FPI, terutama pihak berkepentingan dalam usaha yang terkait dengan penyakit masyarakat seperti judi, pelacuran, dan minuman keras," kata dia.

Dia menilai, mereka sengaja memrovokasi FPI dan mengadu domba FPI dengan aparat keamanan serta warga.

Selain itu, lanjutnya, FPI juga menyayangkan banyaknya media massa yang mendramatisasi pemberitaan mengenai berbagai aksi FPI dalam memberantas penyakit masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia.

"Turunnya FPI dalam aksi seperti itu sebenarnya juga disebabkan oleh lambannya aparat hukum dalam menangani penyakit masyarakat di sejumlah daerah," katanya.

Pemberitaan mengenai wacana pembubaran FPI semakin marak di sejumlah media massa di Indonesia akhir-akhir ini.

Maraknya pemberitaan mengenai dibubarkannya FPI dipicu oleh aksi FPI membubarkan sosialisasi tentang layanan kesehatan gratis yang digelar DPR pada 24 Juni 2010 di Banyuwangi, Jawa Timur.(*)

(U.pso-062/M029/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010