Kulon Progo (ANTARA News) - Warga Dusun Clapar, Desa Hargowilis, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar upacara adat "Nawu sendang" sebagai tradisi untuk menjaga kelestarikan lingkungan hidup, Jumat.

"Selain melestarikan kebudayaan peninggalan nenek moyang, upacara adat ini juga dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan alam dan manusia, terutama bagi kelestarian mata air yang memberi kemakmuran dan ketenteraman warga," kata Pemangku Adat Dusun Clapar Sutardi.

Ia mengatakan upacara adat warga Clapar, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo ini, setiap tahun digelar, karena diyakini warga setempat bisa memberikan kemakmuran.

Sebelum acara ritual dilakukan, kata Sutardi, warga bergotong royong "bersih dusun" (kerja bakti membersihkan lingkungan), serta persembahan sesaji di Sendang Rejo. "Puncak acaranya digelar seni tayub yaitu semacam seni tari," katanya.

Salah satu rangkaian ritual dalam upacara adat ini, menurut dia, warga membawa sesaji ke Sendang Rejo.

Sesaji yang dibawa berupa nasi "golong lola", dua buah "golong sejodho", kembang setaman, "kinang", dan rokok serta lauk pauk di antaranya berupa ayam utuh yang direbus.

"Setelah dibacakan doa secara adat jawa, sesaji ini dibawa ke Sendang Rejo," katanya.

Sementara itu, Camat Kokap Santoso dalam sambutannya mengatakan menjaga kelestarian mata air sebagai salah satu menyeimbangkan antara alam dengan manusia.

Melalui upacara adat ini, kata dia, juga untuk mengajak warga masyarakat selalu menjaga lingkungan alamnya agar lestari.

"Mari kita belajar dari Sendang Rejo. Sendang Rejo adalah gambaran nyata keseimbangan alam dan manusia di Dusun Clapar yang sampai sekarang masih dirasakan manfaatnya oleh warga," kata Santosa.

Warga Dusun Clapar mempercayai empat mata air di Sumber Nggayam, Sumber Kajoran, Sumber Pening, dan Sumber Ngringin, semuanya berpusat di Sendang Rejo yang mampu mencukupi kebutuhan masyarakat setempat.(*)

ANT/M008

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010