London (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Kepolisian Inggris pada Sabtu mengkonfirmasi bahwa seorang pria buronan yang paling dicari, Raoul Moat, telah menembak dirinya sendiri hingga tewas setelah enam jam dikepung polisi bersenjata di Rothbury, Northumberland, Inggris Utara.

Kepolisian Northumbria dalam satu pernyataan mengatakan mereka "kini dapat mengkonfirmasi bahwa Raoul Thomas Moat (37) dari Newcastel, telah meninggal, dan tidak satupun polisi cedera.

Moat menghabiskan beberapa jam terakhirnya dengan meneriaki seorang negosiator polisi pada Jumat petang.

Polisi memerlukan delapan hari untuk menangkap dia dan polisi kini yakin bahwa Moat bersembunyi di sebuah rumah baru.

Pengejaran hebat terhadap pria buronan itu melibatkan para perwira kepolisian dari 15 pasukan, penembak jitu Scotland Yard, mobil tempur dan satu pesawat tempur tornado yang menggunakan sebuah peta pencarian dari udara.

Moat sebelumnya dibebaskan dari penjara pada 1 Juli, setelah menjalani pemeriksaan singkat atas kesalahannya.

Dua hari kemudian, ia menembak seorang bekas teman wanitanya, Samantha Stobbart, yang menderita luka serius, dan kemudian menembak mati pacar barunya.

Pada hari berikutnya, ia menembak wajah seorang perwira kepolisian, David Rathband, setelah ia mengarahkan moncong senjatanya lewat jendela mobil perwira tersebut.

Moat mendeklarasikan "perang" terhadap polisi dalam surat-surat untuk para detektif mengklaim dirinya sebagai "pembunuh" dan berjanji untuk terus melakukan penembakan hingga akhir hayatnya.

(M043/S008/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010