Magelang (ANTARA News) - Pementasan teater Koma Jakarta yang mengusung lakon "Tanda Cinta" di Gedung Tri Bhakti Magelang, Selasa malam, memukau ratusan penonton di kota getuk tersebut.

Pelaku cerita Tanda Cinta oleh pasangan Nano Riantiarno dan Ratna Riantiarno tersebut menceritakan tentang keprihatinan sesuatu yang hilang dari pasangan suami isteri.

Pementasan tersebut bertambah menarik ketika setiap penggalan cerita diisi dengan sebuah tarian dengan iringan musik sederhana.

Tanda Cinta bercerita tentang pasangan suami-istri yang telah memasuki usia senja, tetapi suami tetap penasaran karena isteri tidak pernah menjawab pertanyaan mendasar dari suaminya "masih adakah cinta di antara kita?"

Pertanyaan tersebut selalu mendapat jawaban dari isteri, namun malah sering menyimpan berbagai pertanyaan baru. Bagi isteri, mencinta tidak harus selalu dengan kata-kata, tetapi lebih nyata jika berupa tindakan, sedangkan suami yakin meskipun tindakan penting, kata-kata juga penting.

Merasa penasaran dengan jawaban isteri, suami kemudian mencetak dan menyebarkan pamflet cinta yang berisi pertanyaan "masih adakah cinta di antara kita?" dengan satu pilihan dari dua jawaban tertulis "masih ada" atau "tidak ada". Namun, tidak ada sebuah pamflet pun yang kembali.

Ketika usia semakin lanjut, suami menyadari jawaban tidak perlu dicari terlalu jauh. Isteri yang setia mendampingi merupakan sumber berbagai jawaban.

Tanda Cinta pertama kali dipentaskan di Jakarta pada Juli 2005 dan digelar khusus untuk menyambut hari jadi ke-27 pernikahan Nano Riantiarno dan Ratna Riantiarno.

Pertunjukan Tanda Cinta di Magelang yang berlangsung dalam dua malam, 12-13 Juli 2010 itu dengan harga tiket kelas festival Rp30.000 per orang, VIP Rp50.000, dan VVIP Rp100.000 per orang.

Kolektor dan pengamat seni Oei Hong Djien mengatakan, penampilan teater Koma di Magelang merupakan sebuah tonggak sejarah, karena di Magelang belum pernah tampil sebuah teater sekelas dengan teater Koma.  (H018/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010