Semarang (ANTARA News) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Setara, yang berkonsentrasi pada isu seputar anak-anak, meminta pemerintah harus memberikan perhatian penuh tidak hanya terhadap anak jalanan, namun juga anak yang rentan menjadi anak jalanan.

Koordinator pengurus harian LSM Setara, Hening Budiyawati, di Semarang, Selasa, mengatakan anak jalanan kini lebih mendapat perhatian pemerintah, padahal anak-anak yang rentan menjadi anak jalanan jumlahnya mungkin lebih banyak.

"Anak-anak ini adalah anak yang berpotensi menjadi anak jalanan karena beberapa faktor, seperti misalnya kemiskinan yang dominan dialami keluarganya," katanya.

Ia menjelaskan, menurut penelitian yang dilakukan yayasannya, anak-anak yang keluarganya terjerat kemiskinan bukan tidak mungkin akan memiliki keinginan untuk mencari penghasilan di jalan.

"Apalagi ketika anak jalanan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, dikhawatirkan mereka tidak ragu untuk menjadi anak jalanan yang sebenarnya. Serta adanya pengaruh dari lingkungannya yang mendorong mereka untuk menjadi anak jalanan," ujarnya.

Ia mencontohkan salah satunya adalah rencana pemberian pendidikan bagi anak jalanan yang menjadi agenda Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

"Pemerintah memiliki dinas seperti Dinas Sosial yang dapat mendata jumlah anak-anak yang rentan ini sehingga dapat dilakukan penanganan yang lebih intensif agar mereka tidak menjadi anak jalanan nantinya," jelasnya.

Kecenderungan jumlah anak jalanan meningkat tiap tahunnya. Tahun lalu, LSM Setara mencatat 120 anak jalanan berada di beberapa titik penting di Kota Semarang. Hingga pertengahan tahun ini, jumlah ini meningkat menjadi 124 anak.

"Dikhawatirkan jumlah ini akan meningkat lagi hingga akhir tahun ini karena ada penambahan dari anak-anak yang rentan tersebut," ujarnya.

Anak-anak yang rentan menjadi anak jalanan dapat didata melalui identifikasi lingkungan tempat tinggal yakni melalui pendataan jumlah penduduk miskin di kota Semarang, katanya. (PSO-202/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010