Semarang (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat menilai Indonesia dapat saja mengalami nasib seperti Yunani karena defisit dari tahun ke tahun terus menaik, kata anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta dalam acara diskusi dengan tema "Krisis Eropa, Prospek Pemulihan Ekonomi" yang digelar Bank Indonesia, di Semarang, Rabu.

"Dalam waktu lima tahun terakhir, Indonesia defisit semakin meningkat. Jika kondisi seperti itu terus berlanjut, Indonesia bisa mengarah krisis seperti Yunani," paparArif Budimanta.

Arif menyebutkan tahun ini defisit Indonesia Rp137 triliun, sedangkan tahun lalu Rp119 triliun.

"Defisit tidak baik, apalagi defisit tidak dalam kerangka peningkatan produktivitas perluasan kesempatan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan per kapita," katanya.

Arif mengatakan krisis Yunani terjadi karena kecerobohan dalam mengelola anggaran sehingga defisit meninggi 13,6 persen, melebihi batas maksimal atau zona aman 3 persen.

"Yunani akhirnya `tutup lubang, buka lubang`, semakin gemar berutang. Apalagi ada dukungan dari Bank Central Eropa yang mengendurkan syarat kredit," katanya.

Arif meminta Indonesia waspada apalagi pertumbuhan perekonomian Indonesia lebih lambat daripada India, China, dan Myanmar, sementara anggaran pusat juga belum menetes ke lapisan masyarakat, di antaranya dapat dilihat dari sektor kesehatan.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada 2010 diperkirakan 6 persen, sedangkan pada 2011 sekitar 6,2 persen.(*)

N008/D007/AR09

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010