Manado (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) Manado memperkirakan perputaran uang di Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) selama proses pemilihan kepala daerah (pilkada) mencapai hampir Rp1 triliun.

"Perhitungan uang tersebut mulai dari masa kampanye tanggal 17 Juli hingga hari pemilihan yang direncanakan tanggal 3 Agustus 2010," kata Peneliti Ekonomi Muda Senior Bank Indonesia Manado, Hasiando Manik di Manado, Rabu.

Hasiando mengatakan, dana tersebut baik yang bersumber dari anggaran pemerintah maupun yang dikeluarkan oleh pihak swasta dalam mendukung pelaksanaan pilkada tersebut berjalan lancar.

"Berlangsungnya pilkada di suatu daerah berdampak kegiatan ekonomi bergerak cepat, sebab banyak kebutuhan barang dan jasa akan muncul, ini juga menjadi salah satu aspek sehingga perputaran uang meningkat tajam," kata Hasiando.

Kendati dana sebesar Rp1 triliun tersebut mendorong konsumtif, tetapi Hasinado mengatakan, dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi cukup signifikan.

"Hitungan secara rinci memang belum dilakukan, tetapi diperkirakan memberi sumbangsih 0,5 hingga 0,7 persen dalam pertumbuhan ekonomi Sulut," kata Hasiando.

Hasiando mengatakan, dengan adanya pilkada tersebut, maka diperkirakan ekonomi Sulut pada triwulan ketiga tahun ini akan terus berada di atas angka nasional.

"Kita perkirakan pertumbuhan ekonomi Sulut bisa mencapai 7,6 persen pada triwulan ketiga tahun ini, masih di atas rata-rata perkiraan pertumbuhan nasional,"kata Hasiando.

Pilkada di Sulut akan berlangsung untuk pemilihan gubernur Sulut, dan tujuh bupati/walikota di Sulut.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010