Jakarta,  (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS dipasar spot antarbank Jakarta, Rabu sore tetap merosot di atas angka Rp11.200 per dolar AS yang menunjukkan bahwa pasar masih merespons negatif terhadap mata uang Indonesia.

Nilai tukar rupiah turun menjadi Rp11.220/11.235 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp11.200/11.225 per dolar AS atau turun 20 poin.

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Rabu mengatakan, tekanan pasar pada sore hari makin kuat, karena pelaku khawatir dengan pertumbuhan ekonomi global akan semakin sulit.

Karena itu para pelaku pasar kembali membeli dolar AS menjelang penutupan perdagangan pada sore hari, katanya.

Penyebab utama tekanan itu makin besar, menurut dia karena wacana paket stimulus untuk sektor infrastruktur sebesar 850 miliar dolar AS masih belum past.

Barack Obama President terpilih AS dalam pidato sambutannya tidak membicarakan masalah itu lebih lanjut, ujarnya.

Karena itu, lanjut para pelaku asing kembali membeli dolar AS di pasar global yang diikuti oleh pelaku lokal sehingga rupiah kembali melemah.

Rupiah masih belum mendapat dukungan pasar global, selain melemahnya bursa regional dari pasar internal juga belum muncul insentif baru, ucapnya.

Meski demikian, menurut dia, posisi rupiah masih stabil belum mendekati angka Rp11.500 per dolar AS, apabila terpuruk meliwati angka tersebut dan mendekati angka Rp12.000 per dolar AS ini baru disebut mengkhawatirkan.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2009