Ia menyatakan, surplus anggaran terjadi karena penerimaan negara melalui pajak hingga Juni 2010 lebih baik dua persen dan pengeluaran belanja pemerintah lebih lambat sekitar dua atau tiga persen dibandingkan tahun lalu.
"Dibandingkan tahun lalu, kita defisit Rp 5 triliun, namun sekarang surplus karena penerimaan lebih tinggi dan ternyata harga ICP lebih baik dibandingkan tahun lalu dan lifting minyak lebih bagus, begitu pula dengan penerimaan bea dan cukai, " paparnya.
Menkeu mengakui penyerapan anggaran belanja pemerintah hingga semester I masih 35 persen, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 37 persen.
"Terkait dengan realisasi anggaran sampai Juni dan prognosisnya sampai akhir tahun, selama ini kita memang melihat anggaran pemerintah realisasi tidak sampai 100 persen," ujarnya.
Menurut Menkeu, pemerintah berusaha memperbaiki penyerapan anggaran dipercepat dan menerapkan "reward and punishment" bagi Kementerian Lembaga yang tak bisa merealisasikan anggarannya karena nanti ada disinsentif. (*)
S034/B008/AR09
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010