Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 250 penyair dari tujuh negara mengikuti Pertemuan Penyair Nusantara ke-4 (PPN4) di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, pada 16-19 Juli 2010.

"Dari enam negara (kecuali tuan rumah) ada 130 penyair yang memastikan hadir dalam acara PPN4," kata penyair asal Ponorogo, Ary Nurdiana, yang berada di Jakarta menghubungi dengan telepon Sekretaris Panitia PPN4, Zefri Ariff, Kamis.

Dari daftar para penyair yang masuk ke panitia tercatat 130 penyair dari Indonesia, Filipina, Thailand, Kamboja, Malaysia dan Singapura.

"Jumlah itu, tidak termasuk para penyair asal Brunei yang ikut dalam acara PPN4. Bila dijumlah dengan tuan rumah sekitar 250 peyair" katanya mengungkapkan.

Menurut dia, dalam acara itu, akan diawali dengan peluncuran antologi Gema Nusantara karya para penyair yang hadir dalam acara itu.

Sebelumnya, para penyair di luar Brunei yang mendapatkan undangan, diminta mengirimkan sejumlah karya puisi untuk diterbikan dalam antologi puisi Gema Nusantara.

"Berbagai acara sudah disusun panitia, mulai peluncuran antologi puisi Gema Nusantara dan acara lainnya," ucapnya menjelaskan.

Berbagai acara yang sudah disusun PPN4 di antaranya seminar, dialog, forum, lawatan dan pembacaan puisi dari para penyair yang diundang. Dalam acara PPN4 bisa menjadi ajang pertemuan para penyair dari berbagai negara.

Dia menjelaskan, PPN4 juga sekaligus untuk memeriahkan ulang tahun Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu`izzadin Aaddaulah ke-64. Pertemuan itu, juga untuk mempromosikan dan membahas karya almarhum Sultan Omar `Ali Saifuddien III.

Menurut Ary Nurdiana yang juga Kepala SDN Ponorogo itu, keberangkatan sejumlah penyair asal Jatim yang mendapatkan undangan sesuai jadwal berangkat dari Jakarta menuju Brunei pada tanggal 16 Juli pagi hari.

Selain itu, sejumlah penyair lainnya dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta, juga akan hadir dalam PPN4. "Sesuai jadwal yang kami terima jadwal acara PPN4 dimulai malam hari," katanya menjelaskan.

Delegasi penyair dari Jatim di antaranya penyair dari Ngawi, Ponorogo dan tiga dari Kabupaten Bojonegoro yang salah satunya juga wartawan ANTARA S Agus S.(*)

KR-SAS/C004

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010