Denpasar (ANTARA News) - 90 persen dari total populasi orangutan liar di dunia berada di wilayah Indonesia, tepatnya Sumatera dan Kalimantan, demikian Direktur United State Agency International Development atau USAID untuk Indonesia, Walter North, di Sanur, Bali, Kamis.

Dia mengatakan, populasi orangutan terancam punah jika tidak ada upaya melindunginya melalui konservasi insitu dan eksitu.

Dia mengatakan, kharismatik orangutan tidak hanya dapat dilindungi melalui undang-undang dan peraturan, tetapi harus dengan konservasi secara menyeluruh dan terintegrasi.

"Ini harus dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan, baik para pelaku di dunia politik maupun di bidang konservasi alam," katanya.

Dia mengatakan, konservasi habitat orangutan adalah skenario "tiga kemenangan", yaitu melindungi spesies langka kera besar, melindungi keanekaragaman hayati hutan dan menyerap emisi karbon dalam jumlah yang banyak untuk melawan perubahan iklim.

"Untuk kerja sama dengan pihak terkait, sebenarnya kita telah mengambil langkah penting untuk menjaga kehidupan orangutan dan habitatnya, serta melestarikan sumber daya alam yang diperlukan oleh komunitas lokal," ujar Walter.

Ketua Forum Orangutan Indonesia (Forina) Herry Djoko Susilo mengatakan, kegiatan lokakarya internasional konservasi orangutan untuk menciptakan peta jalan untuk meningkatkan partisipasi dan kolaborasi para ilmuwan, organisasi penggiat konservasi, instansi pemerintah dan masyarakat untuk menyelamatkan kera besar di Asia.(*)

I020/P004/AR09

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010