Malang (ANTARA News) - Angelica Rosa, bocah berusia 3,5 tahun yang menjalani perawatan medis karena luka diterkam harimau di Taman Safari Indonesia Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat sudah pulang dari Rumah Sakit Lavalette Malang.

Ayah Angelica, Petrus Dwi Dharmanto, ketika dikonfirmasi menjelaskan, Angelica yang menjalani perawatan sekitar 18 hari di RS Lavallete Malang, telah dipulangkan sejak Rabu (15/7) lalu ke Semarang, Jawa Tengah, melalui jalan darat.

Kondisi Angelica secara fisik sudah membaik, namun dari sisi medis ia direncanakan akan diperiksa lanjutan di RS Tlogorejo Semarang, hal ini untuk melakukan observasi ulang di bagian telinga serta bekas luka-lukanya.

Observasi bertujuan agar fungsi susunan saraf pada organ luka bekas terkaman harimau kembali normal. "Anak saya ketika membuka mulut masih agak kesulitan, karena luka yang ada di pipi kanannya akibat terkaman anak harimau itu," katanya.

Angelica juga akan menjalani pemeriksaan secara keseluruhan. Meski demikian, perkembangan selama dirawat di RS Lavalette cukup bagus, sebab nafsu makan dan minumnya telah meningkat.

Head of Human Resources and Development PT TSI II, Nurul Huda, mengatakan, dalam kepulangan bocah ini, pihak manajemen telah memberikan jasa pengemudi, selain membiayai perawatan di RS Lavalette Kota Malang, dan akan menanggung pemeriksaan lanjutan di Semarang.

"Biaya akan kami tanggung seluruhnya, bahkan biaya pemeriksaan lanjutan di Semarang akan menjadi tanggungjawab manajemen kami," katanya

Anggelica diterkam harimau Senin (28/6), ketika bersama keluarganya berlibur dan melintas di salah satu sudut jalan Taman Safari, namun tiba-tiba harimau Benggala yang bernama Ony yang berusia sekitar 10 bulan melompat ke kerumunan orang.

Usai kejadian, pawang harimau langsung mengamankan harimau dan membawa korban ke unit P3K kompleks Taman Wisata dan dilarikan ke RS Panca Darma Pasuruan, selanjutnya dirujuk ke RS Lavalette Kota Malang.

Berdasarkan keterangan RS Lavalette Kota Malang, korban mengalami luka cakar di bagian kepala belakang dan pipi.

(ANT-162/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010