Beirut (ANTARA News/AFP) - Lebanon menahan orang ketiga dalam penyelidikan satu jaringan mata-mata Israel yang bekerja di sektor telekom negara itu, kata satu sumber yang dekat dengan penyelidikan tersebut, Jumat.

"Penahanan itu dilakukan Kamis malam dan tersangka adalah mantan karyawan sektor telekomunikasi Lebanon," kata sumber itu kepada AFP.

Ia tidak bersedia mengataan apakah tersangka itu punya hubungan dengan dua karyawan telekom sebelumnya yang ditahan bulan lalu, yang ia katakan mungkin mata-mata di perusahaan Alfa, salah satu dari dua penyedia layanan mobil.

Penahanan terhadap Charbel Azzi, seorang teknisi d Alfa bulan lalu memicu kemarahan pemerintah atas keamanan sektor telekom Lebanon.

Tarek al Rabaa, juga seorang karyawan Alfa, ditahan pekan ini dan mungkin berkerja sama dengan Azzi, kata sumber itu kepada AFP, Kamis.

Laporan-laporan menyebut Rabaa sebagai teknisi transmisi perusahaan itu.

Azzi dituduh "memasuki wilayah musuh, bekerja sama dengan Israel dan memberikan kepada negara itu informasi." Ia menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.

Lebanon dan Israel secara teknis tetap dalam keadaan perang, dan mata-mata yang bersalah menghadapi hukuman penjara seumur hidup dengan kerja paksa atau hukuman mati jika terbukti menimbulkan korban jiwa terhadap warga Lebabon.

Lebanon menahan lebih dari 70 orang karena dicurigai menjadi mata-mata Israel, termasuk para pejabat keamanan, sejak negara itu melakukan pengawasan ketat nasional terhadap jaringan mata-mata April 2009.

Dua warga Lebanon sejak itu telah dihukum mati karena "bekerja sama dengan Israel dan memberikan informasi tentang sasaran-sasaran."

Seorang dari kedua orang itu terbukti bersalah memberikan informasi kepada Israel mengenain sasara-sasaran yang tepat dalam perang negara Yahudi dengan kelompok Hizbullah Lebanon tahun 2006.

Israel tidak memberikan komentar menyangkut penahanan-penahanan itu.(*)

(Uu.H-RN/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010