Manado  (ANTARA News) - Hajatan pemilihan kepala daerah tahun ini memengaruhi kondisi pangan di Provinsi Sulawesi Utara karena terdapat pengurangan stok untuk tiga bulan ke depan, kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sulut Frits Kaunang.

"Banyak calon kepala daerah sengaja memborong beras untuk kepentingan politik sehingga turut memengaruhi stok pangan yang ada di sini," katanya di Manado, Minggu.

Aksi borong para kandidat kepala daerah guna persiapan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 3 Agustus 2010 berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar.

Namun, itu membat komoditas di pasaran menjadi langka. "Kenaikan harga beras di pasaran itu karena pasokan mendadak berkurang dan pedagang panik sehingga harga pun naik," katanya menjelaskan.

Faktor lainnya, kenaikan harga beras di pasaran akibat pasokan dari daerah seperti Bolmong dan Minahasa terlambat menyusul lambatnya masa panen.

Kemudian pasokan dari luar daerah, seperti Gorontalo dan Sulawesi Selatan, akibat faktor transportasi maupun cuaca. Namun, kata dia, bisa ditutupi dalam waktu tiga bulan ke depan.

Pada tahun 2010, pilkada akan dilaksanakan secara serentak, baik tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota, di antaranya Pemilihan Umum (Pemilu) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Bolmong Selatan, dan Bolmong Timur. (*)

H013/D007/AR09

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010