Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan/Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa sektor minyak, gas, dan geothermal masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar dalam anggaran 2009 yaitu mencapai sekitar 1,4 persen dari GDP atau mencapai Rp71,7 triliun.

Jumlah itu, menurut Sri Mulyani, berasal dari pendapatan pajak yang terkait dengan migas sebesar Rp32,6 triliun atau sebesar sekitar 45 persen dan Rp39,1 triliun atau mencapai 55 persen untuk pendapatan dari sisi non pajak.

Angka tersebut diharapkan bisa direalisasikan selama 2009 dengan memaksimalkan kinerja industri minyak, gas, dan geothermal. "Kita terus tumbuh baik dalam dalam lima tahun terakhir industri ini pertumbuhannya mencapai 7,2 persen," katanya di Jakarta, Rabu.

Pemerintah meminta agar subsektor gas lebih intensif meningkatkan produksi karena pemerntah memiliki program konversi minyak tanah ke gas.

Pemerintah mentargetkan 23 juta rumah tangga sudah mengkonversi menjadi pengguna gas atau konversi sekitar empat juta kiloliter minyak tanah. Paling tidak jumlah LPG yang dibutuhkan harus mencapai 1,6 juta metrik ton.

Untuk 2009 ini produksi gas diminta bisa mencapai 7.326,5 MSCFD dan diminta agar sebagian besar produksi digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik. "Ini penting karena dengan pertumbuhan industri dan permintaan masyarakat yang tinggi terhadap gas, maka dalam negeri harus diutamakan," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009