Jakarta News (ANTARA News) - Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso, menegaskan bahwa kepada seluruh jajarannya untuk tetap menjaga netralitas, tidak terpengaruh wacana penggunaan hak pilih TNI yang beberapa waktu lalu bergulir.

"Pegang teguh dan amalkan komitmen netralitas TNI dalam politik praktis, pelajari, pedomani dan amalkan instruksi Panglima TNI 2008 tentang Pedoman Netralitas TNI Dalam Pemilu dan Pilkada," katanya di Markas Komando Operasi I TNI Angkatan Udara di Jakarta, Senin.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Inspektur Upacara Kas Koopsau Marsekal Pertama TNI Bagus Puruhito itu, Panglima TNI mengatakan, TNI menyerahkan sepenuhnya kewenangan hak pilih bagi TNI kepada pemerinta dan legislatif.

"Tugas TNI adalah menjalankan amanat UU, untuk mengamankan NKRI, tidak lebih. Jadi pegang teguh dan amalkan komitmen netralitas TNI dalam politik praktis, pelajari, pedomani dan amalkan instruksi Panglima TNI tentang Pedoman Netralitas TNI Dalam Pemilu dan Pilkada," ujar Djoko.

Terkait itu, Panglima TNI menekankan kepada seluruh Panglima dan Komandan di lapangan, untuk benar-benar menjelaskan kepada segenap prajurit di jajarannya untuk menunjung tinggi komitmen netralitas TNI dari segala bentuk kegiatan politik praktis, dan senantiasa membina kemanunggalan TNI dan rakyat.

Pada kesempatan itu, Panglima TNI juga menekan kebijakan pengembangan kekuatan untuk mengoptimalkan perang dan tugas pokok TNI.

"Pengembangan kekuatan itu sesuai dengan kebijakan kekuatan pokok minimum, sesuai anggaran yang dialokasikan pemerintah," katanya.
(T.R018/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010