Serang (ANTARA News) - Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Irwan Effendi mengungkapkan bahwa sebanyak 90 persen daging sapi yang beredar di Banten merupakan daging impor.

"Kebutuhan daging sapi di Banten mencapai 36 ribu ton per tahun. Banten baru bisa mencukupi 10 persennya. Sisanya impor," kata Irwan di Serang, Rabu.

Irwan mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan produksi daging di Banten dengan mengembangkan kluster daerah peternak sapi dengan dana APBN sebesar Rp 2 miliar.

"Ada 8 kelompok yang kami kembangkan. Setiap kelompok mendapatkan bantuan Rp 250 juta. Satu kelompok 5 sampai 10 orang dengan kewajiban mengembalikan sapi per dua tahun," katanya.

Ia melanjutkan, saat ini para peternak berhasil membiakkan sampai dengan sekitar 60 ekor sapi.

"Bantuan diberikan sejak tahun 2008. Tahun 2010 ini Banten rencananya akan mendapatkan kembali bantuan serupa untuk 10 kelompok," katanya.

Pihaknya juga, kata Irwan, saat ini terus menyosialisasikan program Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) kepada masyarakat.

"Program ini belum terlalu banyak direspons masyarakat. Oleh karena itu, kami sudah meminta Bank Indonesia Serang untuk membantu menyosialisasikannya," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus Muhammad Tauchid mengatakan, selain sapi, Banten juga tengah mengembangkan daerah pusat pembiakan kerbau di daerah Banten Selatan yakni Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

"Populasinya saat ini mencapai 157 ribu ekor. 8anten peringkat lima populasi kerbau terbanyak," katanya.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010