Jakarta (ANTARA News) - Para pengusaha batubara bertekad mengumakan kemandirian ekonomi nasional, sebagai syarat mutlak untuk mewujudkan Indonesia agar sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia, kata Presiden Direktur PT Cendana Konsorsium Supply Energi Indonesia (PT CKSEI) Ary Sudiwan SH.

"Kemandirian itu bisa terwujud jika para pelaku ekonomi, dari hulu hingga hilir, lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan global. Karena jika tidak, Indonesia akan terus menjadi bangsa yang tertinggal dari negara-negara lain," katanya di sela Pelantikan dan Penyematan Kepengurusan PT CKSEI (Cendana Group) sekaligus acara Pagi Sehat Bersama Keluarga Besar PT CKSEI di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu.

Menurut Ary Sudiwan SH, faktanya Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM). Dan itu tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Tapi sayangnya, negara lain yang memiliki kepentingan di Indonesia begitu mudahnya melakukan eksplorasi dan eksploitasi SDA.

"Untuk itu, sebagai anak bangsa kita harus punya sikap tegas. Untuk membangun dan menegakkan kemandirian ekonomi, kita harus mendahulukan kepentingan dalam negeri daripada kepentingan luar (negara lain, Red)," katanya.

Terbentuknya PT CKSEI sebagai perusahaan pemasok batubara, lanjut Ary, merupakan langkah tepat di tengah situasi global seperti sekarang. Di mana Indonesia memiliki peran strategis di bidang ekonomi yang selalu diminati pihak asing.

"Kami (CKSEI, Red) siap membantu pemerintah, BUMN energi listrik dan BUMN industri dalam hal pasokan energi batubara serta mengadakan safety supply dengan sistem pembayaran SKBDN/Bank Mandiri," ujarnya.

Selain itu, sambung Ary, PT CKSEI bekerjasama dengan BUMN PT Sucofindo menjalankan sistem analisis monitoring satelit yang bisa menekan tingkat kecurangan karena langsung terpantau dan diawasi oleh lembaga berwenang seperti BPK dan KPK.

"Juga mengadakan keterbukaan secara global management analisis yang mandiri dan sistem yang diakui oleh penerima batubara (BUMN, Red)," kata Ary.

Ary menambahkan, kehadiran PT CKSEI juga mampu membuka lapangan kerja untuk sekitar satu juta orang dengan armada yang sudah disediakan sebanyak 10.000 unit tronton (untuk di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa) yang akan dipinjamkan untuk operasional perusahaan-perusahaan pertambangan yang sudah memiliki Izin Kuasa Pertambangan (KP), eksplorasi, eksploitasi, pengangkutan dan penjualan, baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun daerah.

"Dengan anggaran yang tersedia di konsorsium sebesar Rp100 triliun, dan kemampuan 'safety supply' cadangan batubara kepada nasional, pemerintah, BUMN energi listrik, BUMN industri, merupakan kemampuan yang tidak bisa dianggap sepele untuk bisa memberikan yang terbaik untuk kemandirian perekonomian Indonesia. Dengan begitu, keberadaan kita bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," demikian Ary. (*)
(R009/P003/brt)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010