Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla terpilih sebagai koordinator Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se-Asia Tenggara periode 2010-2011.

"Deklarasi Jakarta kami sepakati bersama hari ini agar kerja sama Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se-Asia Tenggara menjadi lebih solid dan kuat," Kata Ketum PMI Jusuf Kalla saat menandatangani Deklarasi Jakarta pada pertemuan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se-Asia Tenggara di Jakarta, Kamis.

Pertemuan ini sudah berlangsung sejak 20 Juli dan membahas berbagai isu kemanusiaan yang merujuk pada implementasi Kebijakan Federasi Internasional - Strategi 2020, khususnya peran palang merah dalam diplomasi kemanusiaan.

Seperti pengalaman PMI ketika melaksanakan tanggap darurat dan investigasi kemanusiaan pada kerusuhan Koja, Tanjung Priok beberapa waktu lalu serta pengalaman Palang Merah Thailand dalam insiden pemberontakan kudeta pemerintahan setempat.

Kajian kasus nasional ini mendorong pentingnya pedoman bagi Perhimpunan Nasional dalam penanganan kerusuhan semacam (civil unrest).

Isu-isu lain yang dibahas menyangkut kebijakan dan program palang merah dalam adaptasi perubahan iklim, Remaja dan Relawan serta permasalahan kesehatan, penanganan bencana dan organisasi.

Semua hasil pembahasan akan dilaporkan pada Konferensi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah regional Asia Pasifik di Amman, Yordania pada bulan Oktober mendatang.

Dalam pertemuan kali ini juga ditandatangani Deklarasi Jakarta yang berisikan enam butir pernyataan sikap yakni: Pertama, saling bekerjasama dalam implementasi Strategi 2020 Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di kawasan Asia Tenggara.

Kedua, Ketua dari pertemuan pimpinan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se-Asia Tenggara akan menjadi Koordinator kerjasama Regional Asia Tenggara hingga pertemuan berikutnya.

Ketiga, Menegaskan mandat kepada PMI dan Palang Merah Thailand, dengan berkonsultasi Sekretariat International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies untuk melanjutkan mewakili kesebelas Perhimpunan Nasional dalam diskusi dengan Sekretariat ASEAN untuk memformalisasikan Memorandum kerjasama yang menguntungkan semua pihak.

Keempat, kesebelas perhimpunan Nasional se-Asia Tenggara secara aktif berkonsultasi dengan Sekretariat Federasi dalam membuat perencanaan dan anggaran untuk kawasan tersebut.

Kelima, Menyetujui rencana pembentukan Regional Disaster Relief Fund untuk kawasan Asia Tenggara dan mendorong Pimpinan Delegasi Regional Federasi di Bangkok untuk berkonsultasi dengan RDMC (Regional Disaster Management Committee) dalam menyusun pedoman pengelolaan dana tersebut.

Keenam, Mendorong Health Social Service Group untuk menangani isu-isu berkaitan dengan keamanan darah, kegiatan pencegahan pandemi, pertolongan pertama dan lansia serta mendorong forum Pengembangan Organisasi agar melaporkan perkembangan pokok bahasannya pada pertemuan para pemimpin.(*)
(J004/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010