Jakarta (ANTARA News) - Kasus HIV/AIDS, penyakit yang ditandai dengan hilangnya kekebalan tubuh penderitanya, di Jakarta Pusat hingga Juni tahun ini mencapai 400 lebih, jauh melesat dibanding 2009 yang hanya 145 kasus.

Jumlah penderita hasil pemeriksaan di 12 lokasi itu diperkirakan meningkat setelah diverifikasi dan penularannya lebih banyak melalui narkoba suntik, kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jakarta Pusat, H Amiruddin Holik, Sabtu.

Dalam rapat kordinasi (Rakor) penanggulangan HIV/AIDS di Kantor Walikota Sabtu Amiruddin mengutarakan, untuk mencegah jatuhnya korban, pihaknya bersama KPA Provinsi DKI Jakarta dalam waktu dekat ini akan road show ke wilayah kecamatan-kecamatan.

Diharapkan dengan pengetahuan yang luas masyarakat akan mengerti cara menghindarinya.

"Sesuai survei yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta, 55 persen penderita terinfeksi akibat pengguna narkoba suntik, sisanya melalui hubungan seksual. Pencegahan terbaik adalah membentengi anak-anak dengan bekal pendidikan agama dan keimanan," kata Amiruddin.

Upaya yang dilakukan KPA, kata Amiruddin adalah memfasilitasi dan mengkoordinasikan langkah penanggulangan, utamanya pencegahan.

Bagi masyarakat yang dicurigai terindikasi HIV-AIDS, akan diadakan pendampingan teraphy, sehingga yang bersangkutan memiliki semangat hidup dan memiliki kesempatan hidup yang lebih panjang.

Sesungguhnya pengidap HIP masih berkesempatan hidup lebih panjang asalkan, bisa menjaga kesehatan, dan korban jugai membutuhkan dukungan semangat dari anggota masyarakat yang ada di sekitarnya.

Menurut Amiruddin, pihak KPA Jakpus, telah beberapa kali melakukan sosialisasi  rutin tentang bahaya dan pencegahan AIDS kepada orang yang berpotensi tertular, seperti pelaku seks komersial (PSK) maupun homosek.

Sementara Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakpus dr Angliana Dewi menjelaskan, proses penularan HIV/AIDS sangat tertentu dan tidak semudah yang dibayangkan. Karena itu masyarakat diminta tidak mengucilkan penderita.

Masyarakat harus bisa memberikan dukungan atau dorongan semangat terhadap penderita sehingga bisa tetap sehat.

(ANT-136/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010