Bogor (ANTARA News) - Satuan Reskrim Polsek Gunung Puteri, Kabupaten Bogor, akan mengirimkan panggilan kedua kepada para pemain dan pelatih Persija yang terlibat dugaan penganiayaan warga Gunung Puteri.

"Kita usahakan, Senin besok, sudah kita layangkan surat pemanggilan kedua. Kita harapkan Persija dapat menanggapinya," kata Kanit Reskrim Polsek Gunung Puteri, AKP Agus Suyandi, saat dihubungi ANTARA News, Minggu.

Pada  Rabu (14/7) Polsek Gunung Puteri telah mengirimkan surat panggilan pertama, namun hingga kini keempat pemain dan pelatih Persija tidak memenuhi panggilan. Karena ada pergantian jabatan di kepolisian, termasuk jabatan Kanit Reskrim yang semula dipegang oleh Iptu, Didik Kurniato digantikan oleh Agus, begitu pula dengan jabatan Kapolsek.

"Sebenarnya minggu kemarin akan kita layangkan karena ada pergantian jabatan, kita tunda. Minggu ini kita harapkan prosesnya berjalan," kata Agus.

Empat pemain dan Pelatih Persija dipanggil untuk dimintai keterangan, terkait laporan tiga masyarakat Gunung Puteri atas dugaan penganiayaan. Keempat pemain yang dipanggil tersebut adalah SA, LT, R dan S serta satu pelatih yakni BD.

Peristiwa berawal pada saat pemain sepakbola DKI Jakarta melakukan pertandingan persahabatan dengan tim PSAD di daerah Gunung Puteri, Sabtu (10/7) lalu.

Di tengah pertandingan, tiba-tiba pemain Persija mendatangi sekelompok penonton yang disinyalir pendukung Persib. Pemain Persija tak terima dengan ejekan yang dilontarkan suporter.

Cekcok mulut pecah. Masing-masing bertahan dengan argumennya. Tak kuasa menahan emosi, pemain-pemain Persija kontan melayangkan bogem mentah yang mengakibatkan sejumlah suporter mengalami luka serius di bagian wajah.

Para korban langsung melaporkan pemain-pemain Persija yang terlibat termasuk pelatihnya. Laporan langsung ditanggapi kepolisian sektor Gunung Puteri, dan melayangkan surat panggilan pertama.

Namun, pada panggilan pertama, tidak satu pun pemain Persija yang datang memenuhi panggilan. Kini Polsek Gunung Puteri tengah mempersiapkan surat panggilan kedua yang akan dilayangkan Senin besok.

Agus mengharapkan pihak Persija menanggapi panggilan tersebut. Jika panggilan kedua tidak ditanggapi juga, Agus mengatakan pihaknya akan mencoba upaya berkoordinasi dengan pihak Persija agar tidak terjadi penjemputan paksa.

"Kita akan berkoordinasi dulu, jangan sampai ada upaya jemput paksa. Kita harapkan panggilan kedua ditanggapi," katanya.(KR-LR/E001)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010