Jakarta, 29 April 2021 (ANTARA) - Klinik Terapung Rimba Raya hadir untuk meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat sekitar wilayah kerja Rimba Raya di sepanjang Sungai Seruyan. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan, pelayanan kesehatan telah dilaksanakan sebanyak 3 kali selama tahun 2020 (Januari, Agustus, November) dan 1 kali pada Maret 2021.

Cakupan pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pemeriksaan umum (seperti pemeriksaan tekanan darah dan penimbangan berat badan), pemeriksaan ibu hamil dan balita, serta pemeriksaan penyakit lain (myalgia, hipertensi, ISPA, radang perut, anerexia, infeksi kulit, alergi, dsb). Petugas medis yang terlibat pada pelayanan kesehatan Klinik Terapung Rimba Raya terdiri dari dokter, bidan dan perawat dari Puskesmas Kuala Pembuang 1 dan Kuala Pembuang 2.

“Terima kasih Rimba Raya sudah menginisiasi pelayanan kesehatan tambahan untuk desa-desa di sepanjang sungai Seruyan, harapannya agar klinik terapung ini tetap berlanjut dan ada peningkatan kualitas pelayanan baik dari segi sarana maupun prasarana,” ucap dr. Ristya Aulia Putri, Petugas Medis Klinik Terapung.

Nenek Irus dari Desa Cempaka Baru menceritakan, "(Pelayanan Klinik Terapung Rimba Raya) pernah ada dokter kunjungan ke rumah langsung. Senang karena ada pelayanan tambahan seperti ini (dokter datang) karena kalau berobat jauh-jauh (keluar kampung) tidak ada yang membiayai, karena hidup sebatang kara."

Pada 2 (dua) periode terakhir yang dilaksanakan pada 10-12 November 2020 dan 22-24 Maret 2021, 10 target lokasi yang disasar adalah 8 Desa dan 2 Dusun, yaitu: Pematang Limau, Tanjung Rangas, Muara Dua (Dusun Tampudau dan Belanti), Jahitan, Baung (barat dan timur), Cempaka Baru, Palingkau dan Ulak Batu. Total 706 pasien mendapatkan pelayanan kesehatan dengan 60,91% adalah perempuan atau 430 pasien.

Klinik Terapung Rimba Raya menyediakan 86 jenis obat dan vitamin, terlaporkan ada 12 masalah kesehatan umum dengan 3 jenis penyakit menempati peringkat tertinggi yaitu hipertensi 24,08%, myalgia 21,67%, dan ISPA 17%. Berdasarkan hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa usia lanjut usia (lansia) adalah golongan usia yang paling rentan karena 42,78% atau 302 pasien berasal dari pasien berusia 50-92 tahun.

“Klinik Terapung Rimba Raya sangat bermanfaat bagi masyarakat desa yang membutuhkan pelayanan kesehatan, karena sebagian daerah Seruyan susah dijangkau dan minim pelayanan kesehatan,” ujar Anggi Mulyawan, Staf TNTP SPTN II Kuala Pembuang. Anggi menambahkan agar frekuensi pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan karena kurangnya fasilitas perawatan kesehatan yang tersedia di desa-desa terpencil sekitar wilayah kerja Rimba Raya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan, Mahdiniansyah menambahkan, “Keberadaan Rimba Raya dengan program kegiatan dalam bidang kesehatan yang dilakukan selama ini dirasakan sangat membantu sekali, mengingat keterbatasan dana APBD. Contohnya Rimba Raya membantu obat-obatan korban banjir di Kabupaten Seruyan di tahun 2020. Rimba Raya membantu penyediaan air minum isi ulang (WPS) yang sangat membantu masyarakat desa, juga membantu pengobatan gratis kepada masyarakat 10 Desa dan dusun binaan melalui layanan Klinik Terapung. Bupati Seruyan menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan PT. Rimba Raya Conservation pada pelayanan kesehatan di Kabupaten Seruyan.”

“Harapan Rimba Raya kedepannya, ada kerja sama yang lebih baik dan tambahan dukungan dari semua pihak dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat minim akses, sehingga Kesehatan yang merupakan kebutuhan dasar semua orang dapat terpenuhi secara lebih merata dan memadai” ucap Sylviana Andhella, Direktur Eksekutif Rimba Raya Conservation.

Darma Rimba Raya
“Dengan melindungi hutan kita menjaga semua kehidupan yang ada di dalamnya dan berkontribusi bagi penyeimbang iklim global. Berdayakan masyarakat agar turut terlibat dalam menjaga hutan rawa gambut. Bersama kita mencintai bumi agar terjaga kelestariannya.” Djonni Andhella, Presiden Direktur Rimba Raya Conservation.

Catatan Editor
Rimba Raya Conservation sebagai pelaksana lapangan Proyek Cagar Keanekaragaman Hayati Rimba Raya, memberdayakan masyarakat untuk terlibat dalam menjaga dan melestarikan ekosistem hutan rawa gambut dengan pendekatan sebagai berikut: Masyarakat Berdaya, Hutan Sehat, Iklim Terjaga, berada di 14 desa, di 2 kecamatan (Kecamatan Seruyan Hilir dan Danau Sembuluh), di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Kunjungi https://rimba-raya.com

Cagar Keanekaragaman Hayati Rimba Raya adalah Proyek InfiniteEARTH, salah satu proyek REDD + terbesar di dunia, melindungi hampir 65.000 hektar hutan rawa gambut di Kalimantan Tengah, proyek REDD + pertama di dunia yang diverifikasi di bawah Standar Dampak Terverifikasi Pembangunan Berkelanjutan Verra (SDVista) dan mencapai peringkat tertinggi serta berkontribusi pada 17 tujuan UN SDGs dengan tetap mempertahankan status Triple Gold di bawah standar Iklim, Komunitas, dan Keanekaragaman Hayati global (CCB). Proyek Rimba Raya adalah contoh nyata dari alternatif deforestasi yang layak secara ekonomi. Kunjungi https://infinite-earth.com

Protokol Kesehatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengacu kepada Protokol Kesehatan COVID-19. Gunakan masker, jaga jarak, selalu cuci tangan.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2021