Tanjungpinang (ANTARA News) - Kepala Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sugiyo, mengatakan pihaknya memulangkan sebanyak sembilan orang imigran gelap asal Afghanistan yang ditampung sementara di Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang melalui Jakarta, Senin petang.

"Hari ini diberangkatkan ke Dubai sebelum ke negara asalnya melalui Jakarta pada pukul 17.45 WIB dengan pesawat Garuda," kata Sugiyo di Tanjungpinang, Senin.

Sugiyo mengatakan, sembilan orang imigran gelap asal Afghanistan yang dipulangkan tersebut, semuanya laki-laki dewasa dan sudah menjalani verifikasi oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah pengungsi atau "United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR)".

"Mereka dipulangkan dengan sukarela dan sudah diverifikasi UNHCR," ujarnya.

Dia mengatakan, selama ditampung sementara di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Tanjungpinang, imigran tersebut juga dibiayai oleh "International Organization for Migration (IOM)" untuk konsumsinya.

Sugiyo mengatakan, selain memulangkan sebanyak sembilan orang imigran gelap asal Afghanistan, Rudenim Tanjungpinang juga menerima sebanyak 15 orang imigran gelap dari berbagai negara yang dibawa dari Rudenim Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin petang.

"Selain memulangkan sembilan orang Afghanistan, juga ada sebanyak 15 imigran gelap dari berbagai negara yang kami terima hari ini dari Rudenim Kupang," kata Sugiyo.

Menurut dia, 15 orang imigran gelap tersebut berasal dari Afghanistan sebanyak lima orang, Myanmar sebanyak enam orang, dari Jepang satu orang dan dari Sri Lanka sebanyak tiga orang.

"Semuanya juga laki-laki dewasa," kata Sugiyo.

Dia mengatakan, dari Rudenim Kupang ada sebanyak 60 orang imigran gelap dari berbagai negara yang akan dipindahkan ke Rudenim Tanjungpinang dalam beberapa tahap.

"Sampai saat ini sudah 45 orang imigran gelap dari Rudenim Kupang yang kami terima dari rencana 60 orang," katanya.

Menurut dia, satu orang yang mengaku dari Jepang usai didata Rudenim Kupang masih akan diselidiki lebih lanjut karena masih diragukan pengakuannya.

"Imigran yang mengaku dari Jepang tersebut merupakan tuna rungu, sehingga susah untuk berkomunuikasi," ujarnya.

Selain itu, menurut dia imigran tersebut juga tidak mempunyai dokumen apapun, sehingga pengakuannya masih diragukan.

Total imigran gelap yang ditampung di Rudenim Tanjungpinang saat ini menurut dia, sebanyak 451 orang yang terdiri dari laki-laki dewasa, perempuan dewasa dan anak-anak dari tujuh negara.

Imigran tersebut menurut dia berasal dari Afghanistan sebanyak 219 orang, Myanmar sebanyak 13 orang, Sri Lanka sebanyak 182 orang, dari Vietnam sebanyak 18 orang, dari Arak sebanyak 16 orang, dari Iran sebanyak satu orang dan dari jepang satu orang.

"Kapasitas Rudenim masih cukup hingga 600 orang, walaupun kapasitas normal hanya untuk 400 orang," ujarnya.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010