Jakarta (ANTARA News) - Realisasi penerimaan perpajakan hingga semester pertama 2010 mencapai Rp337,6 triliun, 45,4 persen dari target dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang ditetapkan sebesar Rp743,3 triliun.

"Penerimaan perpajakan naik 17 persen atau Rp49 triliun dari realisasi semester I 2009 sebesar 44,3 persen atau Rp288,5 triliun," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam rapat kerja Badan Anggaran DPR membahas realisasi pelaksanaan APBN 2010 semester I dan prognosis semester II di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan membaiknya penerimaan perpajakan disebabkan oleh membaiknya kondisi perekonomian dengan realisasi minyak ICP semester I mencapai 78 dolar AS, atau lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 46,5 per barel.

"Ini yang membuat realisasi pajak dalam negeri mencapai Rp326,3 triliun, atau 45,3 persen dari target realisasi dalam APBN-P sebesar Rp720,8 triliun," ujarnya.

Selain itu, ada beberapa hal yang membuat penerimaan pajak membaik, yaitu realisasi lifting minyak yang mencapai 959 ribu barel, kenaikan tarif cukai hasil tembakau antara 9,58 persen dan 20,99 persen tergantung jenisnya sejak 1 Januari 2010, serta kebijakan harmonisasi tarif terkait dengan pemberlakuan FTA.

"Penerimaan cukai juga telah mencapai 54,2 persen, atau Rp32,1 triliun dari target APBN-P Rp59,3 triliun," ujar Menkeu.

Menurut dia, untuk prognosis semester II, penerimaan perpajakan diperkirakan akan mencapai Rp401,4 triliun sehingga perkiraan realisasi keseluruhan mencapai Rp738,9 triliun, atau 99,4 persen dari target APBN-P.

"Pencapaian ini lebih baik dari kinerja 2009 yang mencapai 95,1 persen dari target atau sebesar Rp619,9 triliun," ujar Menkeu.

Menkeu mengharapkan target pencapaian tersebut didukung oleh kontribusi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), cukai dan pajak perdagangan internasional.

"Hal ini tentunya sejalan dengan perkembangan ekonomi dunia dan Indonesia yang semakin membaik dan pelaksanaan langkah-langkah kebijakan administrasi perpajakan pada 2010," ujarnya.

(S034/D007/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010