Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Central Asia (BCA) Tbk meraih laba bersih Rp4,0 triliun pada semester pertama tahun ini, naik 20,5 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp3,3 triliun.

"Pencapaian kinerja usaha BCA pada semester I/2010 merupakan hal yang menggembirakan di mana hasil tersebut mencerminkan perkembangan positif dari perekonomian Indonesia," kata Direktur Utama BCA, DE Setijoso, kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Wakil Direktur Utama, Jahja Setiatmaja, menjelaskan peningkatan laba itu terjadi karena secara keseluruhan pendapatan dari bunga masih mengalami kenaikan. Sementara itu, beban biaya perusahaan kuartal II/2010 lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya.

"Laba secara overall bunga masih naik, biaya kita bisa tekan kuartal I dibanding kuartal II lebih rendah, baik overheadnya maupun operasional cost," jelasnya.

Selama semester pertama 2010, BCA mencatat Return on assets (ROA) sebesar 3,5 persen dan return on equity (ROE) mencapai 31,6 persen pada akhir Juni 2010.

Rasio kecukupan modal (CAR) berada pada level 14,7 persen jauh di atas persyaratan minimum yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar delapan persen.

Dana pihak ketiga tumbuh sebesar 16,2 persen menjadi Rp255,0 triliun pada Juni 2010. Dana Giro meningkat 22,1 persen menjadi Rp59,1 triliun sedangkan tabungan tumbuh 12,8 persen menjadi Rp127,9 triliun. Selain itu, deposito meningkat 18,1 persen menjadi Rp68,0 triliun.

Kredit


BCA mencatat pertumbuhan kredit selama semester I/2010 mencapai 22,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu menjadi Rp131,6 triliun yang terjadi diseluruh sektor.

Penyaluran kredit konsumen mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu 39,1 persen menjadi Rp31,4 triliun yang terutama didominasi oleh kredit kepemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor.

Total kredit pemilikan rumah meningkat 45,1 persen menjadi Rp15,4 triliun sementara kredit kendaraan bermotor meningkat 37,4 persen menjadi 11,7 triliun.

Selain itu, kartu kredit juga mengalami peningkatan sebesar 24,7 persen menjadi Rp4,3 triliun.

Adapun kredit usaha kecil menengah (UKM) dan komersial mencatat pertumbuhan sebesar 19,7 persen menjadi Rp50,4 triliun sedangkan kredit korporasi tumbuh 17,6 persen menjadi Rp49,7 triliun dari Rp42,3 triliun semester I/2009.

Rasio kredit bermasalah (NPL)BCA berada pada level 0,8 persen dengan rasio cadangan terhadap NPL di atas 300 persen.

(E014/B012/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010