Aceh Singkil (ANTARA News) - Tim SAR gabungan dari TNI, Polri dan SAR Provinsi Aceh serta masyarakat berhasil menemukan Rizal (44) korban tenggelamnya speed boat lintas Pulau Banyak- Singkil pada Minggu sekitar pukul 17.00 WIB.

Camat Pulau Banyak, Safnil di ibu kota Kabupaten Aceh Singkil, Minggu mengatakan korban ditemukan tim SAR Gabungan sekitar lima mil dari pantai antara Kecamatan Kuala Baru dengan pemukiman Bulohseuma Kabupaten Aceh Selatan.

"Saat ditemukan korban dalam kondisi terapung dan telah dievakuasi ke Puskesmas Singkil. Kemungkinan malam ini juga akan dibawa oleh pihak keluarga ke kampung halamannya di Kabupaten Pidie," kata Safnil.

Camat Safnil mengatakan Rizal yang merupakan pekerja proyek pembangunan jembatan penghubung Pulau Balai-Haloban adalah salah satu dari tiga korban yang meninggal akibat tenggelamnya speed boat yang dihempas badai pada Jumat (30/7) sore.

Dua korban meninggal lainnya yakni Firmansyah (47) warga Sikambing Kecamatan Medan Petisah , Provinsi Sumatera Utara dan warga Sigli, H Rusli Usman (51) kelahiran Lhoknga Kabupaten Aceh Besar yang beralamat di Kabupaten Pidie ditemukan beberapa saat setelah kejadian di kawasan Kuala baru Kabupaten Aceh Singkil.

"Kedua karyawan PT Asia Pim itu telah dijemput pihak keluarga," katanya.

Didampingi Kepala Gampong (Desa) Pulau Balai, Sudirman, ia mengatakan speed boat yang dikemudikan Sukardi (27) itu berangkat dari Pulau Banyak pada Jumat sekitar pukul 14.15 WIB dengan membawa delapan penumpang, dua kardus ikan dan cetakan batu-bata.

Selain nahkoda, lima penumpang yang selamat yakni Nirman (54), Anhar (60), Muchtar alias Jorong (48), Mayuri alias Lauret (37), warga pulau Balai Kecamatan Pulau Banyak dan Rahmad Subekti (44) warga Perumnas Kota Langsa.

Safnil minta nelayan dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan sebab cuaca di laut Samudera Hindia sejak beberapa pekan terakhir tidak bersahabat.

"Saya mengimbau para nelayan dan warga untuk berhati-hati dan jangan melaut dalam kondisi cuaca buruk, palagi saat ini sudah memasuki musim barat," katanya.(*)

KR-IRW/A011

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010