London (ANTARA News) - Investasi Italia di Indonesia mengalami kenaikan hampir mencapai 200 persen dibandingkan periode yang sama 2009 dengan total investasi pada triwulan pertama 2010 mencapai 4.050.000 dolar AS sementara triwulan pertama 2009 sebesar 1.4 juta dolar AS untuk empat proyek.

Kenaikan ini sekaligus menempatkan Italia pada urutan ketiga di antara negara-negara Eropa penanam modal langsung di Indonesia, setelah Inggris dan Belanda, demikian Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Musurifun Lajawa dalam keterangan persnya yang diterima Antara, Kamis

Dikatakannya total investasi Italia di Indonesia pada triwulan I tahun 2010 mencapai 4.050.000 dolar AS untuk tiga proyek, sementara 2009 sebesar 1.4 juta dolar AS untuk empat proyek.

Dikatakannya menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengenai realisasi investasi asing langsung berdasarkan negara, pada triwulan pertama 2010 terjadi peningkatan investasi Italia ke Indonesia sebesar 192,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2009.

Pada periode pertama Januari 2009 - 31 Desember 2009 Italia berada pada urutan kelima setelah Belanda, Inggris, Swiss dan Jerman, dengan nilai investasi sebesar 41.082.000 dolar AS untuk 11 proyek investasi.

Sedangkan posisi sembilan tahun terakhir, periode 1 Januari 1990 - 31 Desember 2009, posisi nilai investasi Italia menempati peringkat keenam setelah Inggris, Belanda, Jerman, Perancis dan Swiss.

Nilai investasi Italia selama periode tersebut adalah sebesar 660.903.000 dolar AS untuk 66 proyek investasi. Sektor-sektor yang paling diminati adalah sektor pertambangan dan perdagangan termasuk jasa.

Sementara itu, sesuai data Istat, total nilai perdagangan Italia dengan Indonesia Januari-Pebruari 2010 mencapai 501,59 juta dolar AS meningkat 4,8 persen dibanding periode yang sama tahun 2009 yang hanya mencapai sebesar 478,51 juta dolar AS.

Dari angka tersebut Indonesia mendapatkan surplus sebesar 295,74 juta dolar AS atau meningkat 1,8 persen dibanding tahun 2009.

Dari 50 negara pemasok utama ke Italia, Indonesia menduduki urutan ke-33 dengan pertumbuhan 12,1 persen selama tahun 2005-2009 dan pada periode Januari-Pebruari 2010 mengalami pertumbuhan 3,7 persen dengan pangsa pasar 0,6 persen.

Negara pesaing utama dari kawasan ASEAN selama tahun 2005-2009 adalah Thailand yang posisinya masih berada pada peringkat ke-45 dengan tingkat pertumbuhan 3,3 persen , dengan tingkat pertumbuhan impor Italia dari Thailand pada Januari ? Pebruari 2010 sebesar 4,7 persen.

Dalam periode tersebut, negara pesaing lainnya dari Asia seperti China yang menduduki peringkat ketiga dan Jepang peringkat ke-18 malahan tidak mengalami peningkatan ekspornya ke Italia.

Selama ini produk utama dari Indonesia yang diimpor Italia pada periode Januari-Pebruari 2010 dibanding periode yang sama tahun 2009 yang mengalami peningkatan antara lain batu bara (10,7 persen), nikel (122,6 persen), karet dan produk karet (35,5 persen), tekstil dan produk tekstil (14,8 persen), alas kaki (7,7 persen), elektronik (6,7 persen), kakao (0,2 persen).

Dikatakannya sedangkan yang masih belum menunjukkan perkembangan peningkatan dalam periode tersebut, antara lain CPO, kertas, furniture dan kopi.

Melihat kecenderungan peningkatan nilai perdagangan dan investasi pada Triwulan I tersebut, Asosiasi Industri Italia Confindustria memprediksikan masih adanya peluang peningkatan perdagangan dan nilai investasi Italia untuk tahun 2010.

Namun demikian besaran peningkatannya masih belum dapat dipastikan karena masih akan dipengaruhi berbagai faktor internal dan eksternal, baik di Italia, Indonesia maupun perkembangan perekonomian global, demikian Musurifun Lajawa. (ZG/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010