Kulon Progo (ANTARA News) - Ledakan dari tabung gas 12 kg yang bocor, Sabtu pagi, melukai seorang pengurus masjid di Desa Kembang, Kecamatan Nanggulan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Akibat ledakan yang terjadi sekitar pukul 07.15 WIB itu Suradiyo menderita luka serius sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Wates.

Menurut Kapolsel Nanggulan AKP Salim, korban terluka pada tubuh, wajah, lengan, dan kakinya.

Ledakan terjadi ketika Suradiyo yang seorang pengurus masjid itu memasuki gudang masjid Al-Asri, setelah mendapatkan laporan dari warga yang mencium bau gas dari dalam bangunan masjid.

Ketika berusaha mengecek kompor dan selang tabung gas.

"Diduga ledakan akibat kompor gas rusak pada bagian pemantik, sehingga lupa dimatikan dan mengakibatkan ruangan ukuran 1,5 x 3 meter tersebut dipenuhi gas. Tabung gas masih utuh tidak ada bekas-bekas kebocoran baik di bagian sambungan atau pun dibagian kepalanya. Ledakan disebabkan karena kompor sudah tidak layak pakai," katanya.

Ia menambahkan, akibat ledakan gas tersebut tembok masjid retak-retak dan pintu masjid jebol. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih teliti dalam menggunakan tabung gas dan asesorisnya.

"Karena kasus ledakan gas akhir-akhir ini cukup merisaaukan, hendaknya masyarakat lebih hati-hati dalam memakai gas dan aserorisnya. Kalau tidak tahu penggunaanya langung tanya ke orang yang lebih tahu," kata Kapolsek.

Sementara saksi yang sekaligus mekanis Masjid Al-Asri Warsono mengatakan, ledakan terjadi ketika korban menyalakan lampu di ruangan yang sudah dipenuhi gas.

"Suradiyo terpental keluar, pintu juga jebol dan tembok rusak. Setelah itu, saya masuk untuk memastikan kondisi tabung, ternyata regulator belum dilepas kemudian saya lepas dan saya taruh lap basah," ungkapnya.

Saat ini warga pun langsung melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing tembok masjid yang runtuh akibat ledakan tersebut. Selain itu, ledakan tersebut membuat kaget warga setempat dan lokasi kejadian menjadi tontonan warga.

(ANT-159/H008/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010