Pekanbaru (ANTARA News) - Warga Pekanbaru yang bermukim di desa Okura, Rumbai Pesisir, Pekanbaru mengeluhkan tingginya biaya penyambungan yang dikeluarkan untuk mendapatkan listrik.

"Kami membayar biaya penyambungan sebesar Rp1,8 juta dan jika kami ingin listrik cepat tersambung, pihak PLN meminta tambahan biaya lagi sebesar Rp400 ribu," jelas Awo, salah seorang warga Okura di Pekanbaru, Minggu.

Menurut dia, hal ini sangat memberatkan warga yang sebagian besar adalah nelayan dan buruh perkebunan. "Listrik belum juga masuk, tapi PLN sudah meminta tambahan biaya," jelasnya.

Pemko dan PLN pada 1 Januari lalu berjanji wilayah Okura sudah diterangi listrik, namun hingga saat ini dari enam sampai tujuh travo yang dijanjikan, baru satu travo yang dipasang.

"Waktu itu ada enam sampai tujuh travo yang dijanjikan, dan hingga kini baru satu yang dipasang. Ada sekitar 300 an lebih rumah di sana yang belum teraliri listrik," kata salah seorang warga Sizai Candra.

Pernah masyarakat mendesak ke PLN, katanya travo masih dalam perjalanan. Terus ditanyakan lagi ke biro, dengan alasan yang lain, dengan kondisi ini masyarakat jadi gerah dan minta kejelasan dari pihak pemko dan PLN soal ini.

Manajer PLN Cabang Pekanbaru, Ilham Santoso mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk penyambungan listrik untuk daya 900 VA dikenakan Biaya Penyambungan (BP) Rp270 ribu, Uang Jamin Langganan (UJL) sebesar Rp90.900. Dengan demikian biaya total yang dikeluarkan untuk penyambungan 900 VA sebesar Rp360.900.

Kemudian untuk daya 1300 VA, BP yang dikeluarkan Rp390 ribu dan UJL Rp131.300 dengan demikian total yang harus dikeluarkan pelanggan Rp521.300.

"PLN hanya menerima biaya BP dan UJL saja. Lebih dari itu, merupakan wewenang dari biro," jelasnya. (IND/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010