Balai Karangan, Sanggau,  (ANTARA News) - Sebanyak 39 orang veteran pejuang konfrontasi Indonesia - Malaysia tahun 1962-1966 di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, menunggu santunan dari pemerintah setempat yang telah mereka perjuangkan sejak 29 tahun lalu.

Seorang veteran, Lintju (62) di Balai Karangan, Selasa mengatakan, sekitar 29 tahun sejak tahun 1980, berusaha memperjuangkan santunan veterannya namun hingga tahun ini belum ada kejelasan.

"Usaha memperjuangkan negara ini telah saya lakukan, dengan bergabung bersama Sukwan Dwikora Kompi K-8 Desember bersama dengan RPKAD. Tetapi setelah tua dan terdaftar sebagai veteran, belum pernah merasakan santunan yang diberikan oleh pemerintah," kata Lintju.

Ia mengatakan syarat untuk mendapatkan santunan veteran juga sudah dipenuhi semua. Ia menunjukkan bukti fisik Surat Keputusan resmi dirinya terdaftar sebagai veteran.

Menurut warga Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam itu, selain dirinya, masih ada 38 veteran lainnya di kawasan perbatasan Indonesia - Malaysia yang tidak pernah mendapatkan santunan dari pemerintah.

"Kami dengar ada santunan bagi veteran dari pemerintah. Kalau benar ada kenapa kami semua tidak mendapatkannya?" katanya setengah bertanya.

Lintju mengharapkan pemerintah daerah memberikan penjelasan mengenai santunan agar para veteran tidak kecewa.

Selain itu, ia mengatakan, hendaknya pemerintah tidak "menutup mata" dengan keberadaan para veteran tersebut. Karena para veteran telah turut serta membela negara kesatuan RI di zaman konfrontasi dengan Malaysia tanpa memikirkan keselamatan jiwa.

Lintju juga mengharapkan Bupati Sanggau saat ini, Setiman Haji Sudin, bisa mendengarkan keluhannya. "Semoga bupati bisa memperjuangkan nasib veteran yang ada di Sekayam dan perbatasan supaya mendapatkan santunan," katanya.
(ANT170//N005)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010