Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menegaskan bahwa tiga gedung kedutaan besar dan dua hotel di Indonesia menjadi target serangan teroris.

"Ada tiga kedutaan besar, ada juga dua hotel," kata Kapolri ketika ditemui di komplek Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa, terkait penangkapan sejumlah tersangka terorisme belum lama ini.

Meski menyebut jumlahnya, namun Kapolri tidak merinci nama hotel dan gedung kedutaan negara mana yang menjadi incaran teroris itu. Dia juga tidak menjelaskan secara rinci jenis teror yang dipersiapkan.

Pada kesempatan itu, Kapolri menegaskan, Mabes Polri, Markas Brimob, dan kegiatan 17 Agustus juga menjadi target teror.

Kapolri membenarkan, penangkapan sejumlah orang yang diduga teroris akhir-akhir ini adalah pengembangan penelusuran aktivitas persiapan teror di Aceh.

Kegiatan di Aceh, kata Kapolri, juga bertujuan sebagai persiapan untuk menyerang aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat asing.

Kapolri membantah dugaan menyebut penangkapan dan tindakan terhadap tersangka terorisme itu sebagai bentuk intervensi asing kepada Indonesia.

"Tidak ada, ini murni tindakan hukum yang dilakukan Kepolisian RI," katanya.

Menurut dia, Polri selalu bertindak atas dasar hukum, bukan atas dasar asumsi dan intervensi asing.

Sampai saat ini, Polri telah menangkap 102 orang yang diduga terkait dengan aksi terorisme. Beberapa dari mereka disidik dalam 33 berkas perkara.

Akhir-akhir ini Polri menangkap ustadz Abu Bakar Ba`asyir karena diduga mengetahui, mendukung, dan menerima laporan tentang sejumlah persiapan aksi teror.

(F008*G003/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010