Jakarta (ANTARA News) - Aisyah Baraja (68), istri Abu Bakar Baasyir, masih shock setelah suaminya yang juga pimpinan Pondok Pesantren Al-Mu'min Sukoharjo, Jawa Tengah, itu ditangkap dengan tuduhan mengetahui sejumlah aksi terorisme di Indonesia.

"Ibu masih shock karena saat penangkapan bapak diwarnai adanya insiden kekerasan," kata anak bungsu Abu Bakar Ba`asyir, Abdurrohim Ba`asyir, di Jakarta, Selasa.

Rohim mengatakan ibunya sudah sampai di rumahnya di Sukoharjo, tapi masih agak shock, perlu istirahat dan belum bisa banyak diajak bicara.

Kesehatan Aisyah Baraja yang menderita penyakit gula, kalau kecapaian penyakitnya bisa kambuh, ujarnya.

Abu Bakar Ba`asyir bersama istri dan keluarganya ditangkap polisi di depan markas Polresta Banjar, Senin (9/8) sekitar pukul 08.15 WIB. Ba`asyir kemudian dibawa dengan menggunakan mobil Nopol L 3752 ED dengan dikawal mobil polisi Nopol 45-VII dan tiba di Mabes Polri Jakarta, Senin pukul 12.35 WIB.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang mengatakan, Abu Bakar Ba`asyir ditangkap karena diduga menerima laporan rutin terkait rencana peledakan bom di Indonesia.

"Setelah cek silang ternyata salah satu yang dicari polisi adalah Ustad Abu Bakar Baasyir," kata Edward di Mabes Polri, Senin.

Edward menjelaskan bahwa anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menemukan keterkaitan antara proses latihan teroris di Aceh Besar, rencana peledakan bom di Indonesia dan pembuatan laboratorium bom di Cibiru, Bandung, Jawa Barat.

Ba`asyir berperan aktif merencanakan latihan teroris di Aceh, guna menjadikan Aceh sebagai basis Qaidah Aminah.

Selain itu, Ba`asyir juga menunjuk Ustad Mustakim, Ustad Abu Thalib sebagai pengelola latihan, serta Dulmatin sebagai pengelola/pimpinan lapangan.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010