Pamekasan (ANTARA News) - Tim rukyatul hilal (pengamatan bulan) yang melakukan pengamatan di Pantai Ambat, Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dari pukul 17.24 WIB hingga 17.36 WIB, belum melihat hilal (bulan).

Tim dari Kementerian Agama memantau hilal untuk penetapan awal Ramadhan 1431 dipimpin oleh anggota hakim Pengadilan Agama Kabupaten Pamekasan, Ali Rdho.

Selama sembilan menit itu, tak satupun peserta `Rukyatul hilal` itu melihat bulan meski telah menggunakan alat teropong bintang karena terhalang mendung.

Menurut Ali Ridho, berdasarkan hisab (perhitungan), bulan semestinya terlihat pada posisi dua derajat 18 menit 41 detik dan jarak bulan miring ke selatan 4 derajat.

"Ini berdasarkan tempat observasi bulan (TOB) di lokasi ini dengan ketinggian 5 derajat dari permukaan air laut," kata Ali Ridho menjelaskan.

Rukyatul hilal yang digelar di pantai Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Selasa, itu diikuti Kementerian Agama di Madura (Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan), serta Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syariat Islam (LP2SI), Pengadilan Agama (PA) dan Fakultas Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan.

Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Pamekasan Abdul Wahid, pihaknya akan melaporkan secara langsung hasil `rukyat` yang dilakukan empat Kementerian Agama di pantai Desa Ambat Tlanakan itu kepada Menteri Agama.

"Di sana nanti yang akan menetapkannya melalui sidang isbat. Meski di sini tidak ada yang melihat bulan, bisa saja di daerah lain ada yang melihat," kata Abdul Wahid menjelaskan.

Ia juga meminta kepada semua umat Islam hendaknya mengikuti ketentuan 1 Ramadhan ini sesuai dengan ketetapan pemerintah berdasarkan hasil sidang `isbat`.

Sebab, kata Wahid, dalam sidang itu semua perwakilan organisasi keagamaan hadir.

Sementara itu organisasi keagamaan Muhammadiyah di Pamekasan, telah menetapkan bahwa tanggal 1 Ramadhan 1431 Hijriyah jatuh pada tanggal 11 Agustus 2010.

Pengikut Muhammadiyah Pamekasan Selasa petang mulai berduyun-duyun mendatangi masjid di kota itu untuk menunaikan salat tarawih.

(KR-ZIZ/I007/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010