Brazilia (ANTARA News) - Brazil, pada Selasa menandatangani (resolusi) sanksi PBB terhadap Iran meskipun mengkhawatirkan tindakan tersebut menyusul upayanya merundingkan satu perjanjian pertukaran nuklir dengan negara Islam itu.

Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menandatangani surat keputusan itu "karena ada tradisi untuk mengamalkan resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB, termasuk sanksi yang kami tidak setujui", kata Menteri Luar Negeri Celso Amorim pada wartawan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Brazil dan Turki memilih menentang resolusi sanksi PBB itu ketika sanksi itu diajukan pada Dewan Keamanan PBB Juni lalu.

Kedua negara itu telah memerantarai perjanjian dari Teheran Mei untuk menyerahkan banyak dari stok uraniumnya yang telah sedikit diperkaya untuk ditukar dengan bahan bakar nuklir yang telah lebih tinggi diperkaya yang tidak dapat digunakan untuk mengembangkan senjata atom.

Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan perjanjian itu tidak cukup dan meneruskan resolusi sanksi itu.

Washington khawatir Iran sedang mengembangkan arsenal nuklir dengan samaran program energinya, sesuatu yang Teheran bantah.

Para pejabat Brazil telah mengatakan mereka akan mengawasi sanksi yang dijatuhkan terhadap Iran, tanpa menghiraukan penentangan mereka pada sanksi itu.
(S008/A024)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010