New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia turun tajam pada Rabu waktu setempat, sejalan dengan jatuhnya pasar ekuitas global karena investor mengesampingkan laporan positif Badan Energi Internasional (IEA) tentang permintaan.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, turun 2,23 dolar menjadi mengakhiri hari pada 78,02 dolar.

Minyak mentah Brent North Sea di London, untuk pengiriman September merosot 1,96 dolar menjadi 77,64 dolar per barel.

"Harga minyak mentah mundur di bawah 80 dolar per barel, menyusul kerugian di pasar modal global, sementara penguatan dolar AS menekan pasar energi," kata analis Sucden Myrto Sokou.

Dow Jones Industrial Average turun 2,43 persen pada 1900 GMT, dengan pasar saham Asia dan Eropa juga turun tajam setelah kedua bank sentrak The Fed dan Bank of England menurunkan prospek ekonomi mereka, memicu kekhawatiran yang mendalam atas pemulihan global, kata dealer.

Dengan latar belakang ini, berita penurunan cadangan minyak AS dan meningkatnya permintaan seluruh dunia sedikit untuk mendorong harga lebih tinggi.

Pemerintah AS melaporkan Rabu bahwa persediaan minyak mentah turun tiga juta barel minggu lalu menjadi 355 juta barel. Sebelumnya, Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris menaikkan estimasi permintaan minyak dunia tahun ini 80.000 barel per hari, dan untuk tahun berikutnya dengan 50.000 barel per hari, atas dasar bahwa ekonomi global tumbuh 4,5 persen tahun ini dan

4,3 persen pada 2011.

Angka-angka revisi berarti total permintaan tahun ini akan meningkat 1,8 juta barel per hari atau 2,2 persen menjadi 86,6 juta. Kemudian akan naik dengan 1,3 juta barel per hari atau 1,5 persen menjadi 87,9 juta tahun depan, menurut IEA.

"Laporan bulanan IEA kemungkinan menyediakan beberapa dukungan untuk harga minyak mentah," kata Sokou.

"Badan itu menaikkan proyeksi permintaan minyak global untuk tahun 2010 dan 2011 namun mengatakan bahwa jika ekonomi global tampak lebih lemah dari (pikiran pertama), maka setiap potensi peningkatan dalam konsumsi minyak akan dihapus."

Pemulihan ekonomi mendorong naik perkiraan permintaan minyak tahun ini dan berikutnya, tetapi ada bahaya untuk pertumbuhan di negara-negara maju dan beberapa negara berkembang, IEA menambahkan.

IEA adalah unit strategis pemantau minyak dari 31-anggota

Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).(*)
(A026/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010