London (ANTARA News) - Bagi anda pecinta binatang yang memberi makan binatang peliharaan anda kini perlu waspada. Para ahli memperingatkan kebiasaan itu bisa beresiko bagi anak-anak anda terkena kuman salmonella yang mematikan.

Peringatan ini menyusul wabah diare dan muntah yang ditelusuri pada makanan kering anjing, dengan anak-anak yang binatang peliharaannya diberi makan di dapur paling rentan.

Walaupun pada banyak kasus pada kuman dibersihkan tanpa pengobatan, infeksi bisa berakibat fatal.

Jurnal ilmu kesehatan anak-anak menelusuri dua wabah kuman di Amerika Serikat. Pada wabah pertama tahun 2006, semua infeksi yang ditemukan disebabkan oleh satu organisme tertentu kuman.

Tahun 2007, para peneliti mewawancarai keluarga-keluarga yang terkena wabah kedua dan tidak jauh dengan keluarga-keluarga yang tidak sakit. Mereka kemudian melihat benang merah dari kepemilikan binatang peliharaan diantara rumah tangga dengan kasus salmonella.

Kuman ditelusuri pada makanan yang dibuat oleh satu pabrik, dengan binatang peliharaan yang diberi makan di dapur kemungkinan besar menyebarkan penyakit.

"Ini meningkatkan kesadaran bahwa makanan kering binatang peliharaan mungkin menjadi sumber penyakit yang tidak dikenal, terutama bagi anak-anak," kata Casey Behravesh, dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta, seperti dikutip Daily Mail.

Dia menyarankan untuk mencuci tangan setelah melakukan kontak dengan binatang atau makanan binatang. Wadah makanan binatang dan tempat memberi makan harus dibersihkan dari kuman secara teratur dan wadah makan dicuci di luar, bukan di dapur.

Meski infeksi salmonella mematikan, tetapi salmonella bisa memberi senjata baru bagi kalangan dokter untuk melawan kanker. Institut Kanker Belanda sudah menemukan bahwa kuman salmonella bisa memulai sistem kekebalan dalam melawan tumor.

Jurnal "Science Translation Medicine" melaporkan percobaan yang dilakukan pada tikus, salmonella membunuh sel tumor kanker kulit dan menghentikan penyebaran penyakit ke bagian lain tubuh.
(ENY/A024)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010