Kupang (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao, bersama rombongan belum dipastikan apakah akan menginap di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, karena hingga sehari jelang kunjungan belum ada pemberitahuan ke Polres Belu.

Kepala Kepolisian Resort (Polres) Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), AKBP Sugeng Kurniaji, saat dihubungi ANTARA News dari Kupang, Kamis, mengatakan bahwa sesuai jadwal yang diperoleh dinyatakan Xanana Gusmao akan melakukan kunjungan ke Distrik Oecusse (enclave Timor Leste), Jumat (13/8).

Menurut dia, kunjungan ke Distrik Oecusse yang berbatasan langsugn dengan Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur iItu akan ditempuh melalui perjalan darat.

Artinya, Xanana Gusmao bersama rombongan akan melewati jalur atau wilayah Indonesia pergi dan pulang yang telah diizinkan oleh pemerintah Jakarta.

Namun,  ia mengemukakan, dalam jadwal rencana kunjunga tersebut juga disebutkan bahwa Xanana Gusmao bersama rombongan juga akan menginap di Atambua setelah kembali dari kunjungan tersebut sekitar tanggal 18 Agustus 2010.

Hanya saja, menurut dia, sampai pukul 12.20 WITA pihak Polres Belu belum mendapat informasi apakah akan diizinkan atau tidak rombaongan Xanana Gusmao menginap di Atambua, karena menjadi kewenangan pemerintah pusat di Jakarta. 

Ia pun menegaskan, tidak bisa memberikan jawaban tanpa ada bukti tertulis dari pemerintah Jakarta bahwa dibolehkan atau tidak Xanana Gusmao dan rombongan mengnap di Atambua. 

Polres Belu saat ini telah menyiapkan pasukan untuk mengawal Xanana Gusmao bersama rombongan ketika memasuki pintu gerbang Indonesia di Motaian, Kabupaten Belu, hingga di wilayah perbatasan Indonesia Timor Leste di Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara.

"Sebelum sampai di sana, pangawal dari Polres Belu bisa saja akan melepas di batas kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara dan selanjutnya dikawal aparat dari Polres Timor Tengah Utara menuju wilayah batas dengan Oecusse," katanya menambahkan.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010